Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Kakanwil Kemenag DKI Jelaskan Kontroversi Sajadah Alas Menari

2 min read

Abdurrahman selaku Kakanwil Kemenag DKI meminta maaf sehubungan dengan insiden menari menggunakan sajadah sebagai alas. Ia menjelaskan bagaimana bisa sajadah yang merupakan alas untuk beribadah justru dijadikan alas untuk menari. “Pertama, kita ingin mohon maaf kepada umat Islam, dimana kejadian ini di luar kesengajaan tak ada maksud untuk menjadikan sejadah untuk alas menari,” kata Abdurrahman dari kantornya, Jl DI Panjaitan, Jakarta, hari Senin (4/1/2016).

“Sebelumnya, memang sajadah tersebut digunakan anak-anak Madrasah Aliyah untuk membawakan tarian saman sejumlah 175 orang,” sebutnya. Acara tersebut digelar 3 Januari untuk menyambut HUT Kemenag yang ke-70. Acara tersebut diisi oleh beraneka tarian. “Tari saman adalah tarian yang Islami. Lalu selesai tarian saman, jeda waktunya singkat lantaran panas, harusnya sajadah itu digulung. Namun lantaran keteledoran, jadi belum sempat digulung, keburu ada tari Bali yang masuk lalu tampil,” urainya.

Ia memastikan bahwa alas yang dipakai menari ini bukanlah sajadah masjid. “Namun sajadah yang dapat kita pakai untuk kegiatan agama pada aula semisal acara buka puasa bersama ataupun kegiatan lain,” lanjut dia. Ia mengatakan sama sekali tak ada unsur kesengajaan pada acara menari tersebut. Semuanya terjadi lantaran keteledoran panitia. “Kita ingin mohon maaf atas ketidaknyamanan itu. Jauh dari lubuk hati, saya sebagai kantor wilayah DKI Jakarta ingin mohon maaf. Tak ada niat menjadikan sejadah untuk alas. Sekali lagi, itu adalah kealpaan, teledor, dan mudah-mudahan yang pertama dan terakhir kalinya,” katanya.

Masalah ini bermula saat Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat mengunggah foto acara itu pada twitter @chililnafis. Ia minta klarifikasi foto tersebut yang menurutnya sangat tidak pantas. Karpet untuk salat dijadikan sebagai alas menari. “Saya mendapat foto itu asal grup,” kata Cholil, Senin (4/1/2016). Ia lalu mengadu ke Menag Lukman Hakim pada media sosial. Menag pun lekas merespons foto itu lalu minta maaf. “Ya,saya sudah klarifikasi juga menegurnya. Selaku Menag, saya mohon maaf yang se-besar2nya atas kekhilafan,” kata Menag melalui twitternya @lukmansaifuddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *