Berita Nasional – Jenazah Korban Helikopter TNI AD Dibawa ke Jakarta
2 min read
Jenazah dari 13 prajurit TNI yang meninggal pada kecelakaan helikopter di Poso telah dibawa ke Jakarta. Jenazah dimuat pesawat Hercules dari Bandara Mutiara Si Aldjufri, Palu. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun datang secara langsung ke Palu demi menjemput jenazah. Gatot mengatakan bahwa rencananya jenazah akan dibawa menuju RS Polri Kramat Jati guna diidentifikasi lebih jauh.
Pesawat bertolak dari Palu sekira puku 13.00 WITA ke Bandara Halim Perdanakusuma. Usai Hercules lepas landas, kemudian menyusul pesawat Boeing TNI Angkatan Udara yang ditumpangi Gatot dan keluarga korban. Seperti yang diberitakan Antara, tidak ada momen upacara pelepasan jenazah di Palu. Sebelumnya sempat direncanakan jenazah disemayamkan di Markas Korem 132/Tadulako, Palu sebelum alhirnya dibawa ke Jakarta.
Usai diidentifikasi RS Polri, semua jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sayangnya, Gatot enggan mengatakan lebih jauh tentang tingkat kerusakan jenazah yang hingga membutuhkan identifikasi berlapis diantaranya dari RSUD Poso, RSU Bhayangkara Palu serta RSU Polri Kramat Jati.
Panglima TNI sempat menyampaikan belasungkawa Presiden Jokowi serta dirinya sebagai pimpinan TNI. Ia pun meminta pada pihak keluarga korban serta jajaran TNI untuk menaikkan bendera merah-putih setengah tiang untuk tanda berkabung. Jenazah sampai di Jakarta pada pukul 14.30 WIB. Sesuai dengan rencana sebelumnya, jenazah pun dibawa menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Faktor cuaca buruk terkait jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat di daerah Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah, kemarin, juga diungkap oleh Jenderal Gatot. “Danrem (Tadulako) beserta rombongan 13 orang berangkat menuju Poso pada pukul 17.15 WITA. Terbang 20 menit, kemudian lantaran cuaca hujan lebat disertai angin kencang, heli kemudian jatuh,” terang Gatot dari Palu, Sulawesi Tengah, Senin (21/3), ketika dalam perjalanan mengunjung pihak keluarga korban musibah heli tersebut. Tercatat ada 13 orang penumpang dalam helikopter tersebut meninggal, termasuk halnya Komandan Resort Militer (Danrem) 132 Tadulako, Kolonel Infantri Syaiful Anwar.
