Berita Nasional – Ahok : Semalem Hujan Lebat, Jakarta Enggak Ada Genangan Kan?
2 min read
Masalah banjir serta kemacetan memang menjadi program prioritas utama bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hak itu juga diungkapkan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil dengan Ahok. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok sudah menyampaikan bahwa jawaban atas pandangan fraksi DPRD DKI mengenai nota keuangan serta APBD DKI pada 2016.
“Oh pastinya kita akan membikin tanggul, sehingga tanggul meski segera kita beresin. Juga mengenai pembebasan lahan serta pengerukannya. Oleh karena itu, menjadi prioritas kita di tahun ini,” ungkap Ahok ketika ditemui di Gedung DPRD Jakarta pada Sabtu 19/12/2015.
Ahok juga menambahkan bahwa sebagai anggaran dalam masalah penanganan banjir, pihaknya sudah mengalokasikan dana sejumlah Rp 50 miliar. Ahok juga menambahkan bahwa penanganan banjir dalam waktu ini telah dilakukan dengan cara swakelola atau telah diambil alih oleh Pemerintah Provinsi DKI.
“Saya mengira bahwa banjir yang terjadi tidak akan lama. Meskipun kondisi hujan selama tiga hari hari beruntun, begitu hujan berhenti maka saya menjamin air juga akan surut. Kalau tidak surut, mungkin ada sabotase ataupun ada bendungan jebol. Sekarang coba lihat saja,” jelas Ahok.
Apa yang diungkapkan Ahok bukannya tanpa alasan. Sebab gorong-gorong yang ada di Jakarta telah dibersihkan, sehingga air hujan akan mengalir ke gorong-gorong dengan lancar.
“Tadi malam, hujan besar gak? Adakah genangan di Jakarta? Pasti hampir gak ada genangan. Sebab hampir semua saluran yang ada telah diobok-obok. Kamu lihat saja, sudah empat sampai dengan lima kali hujan. Semalam merupakan hujan besar yang kelima kalinya,” imbuh Ahok.
Ahok pun melanjutkan, pada program untuk antisipasi banjir, Pemerintah Provinsi DKI berencana untuk membangun tanggul. Lalu melakukan pembebasan lahan guna normalisasi sungai, kemudian pengerukan sungai, sampai dengan pembangunan rumah susun. Pembangunan rumah susun sangat penting, sebab mereka yang tinggal di bantaran sungai akan diarahkan untuk bersedia tinggal di rumah susun.
“Kalau kamu bisa perhatikan, mengapa tahun depan kami akan menganggarkan sampai dengan Rp 3 triliun lebih demi membangun rumah susun. Apabila tidak ada rumah susun, tak akan mungkin kamu mampu melakukan normalisasi sungai serta waduk,” pungkas Ahok.
