Berita Mancanegara – PS4 Jadi Media Teroris, Apa Kata Sony?

Pasca aksi teror di Paris, sejumlah pihak gencar menyelidiki bagaimana kasus ini bisa terjadi. Kini kuat dugaan, para pelaku melakukan komunikasi lewat jaringan PlayStation 4 (PS4). Dugaan ini terungkap oleh pernyataan Jan Jambon yang merupakan pejabat menteri keamanan Belgia dan dikutip Quartz. Ia menduga bahwa para pelaku yang sudah menewaskan ratusan korban jiwa itu memanfaatkan jaringan game online.

“Hal yang menjadikan saya tak dapat tidur di malam hari ialah saat memikirkan serta membayangkan para pelaku teror sedang duduk di depan layar, kemudian menunggu pesan IS atau pihak lainnya.” Ia mempercayai kalau jaringan game online pada PS4 amat memungkinkan dimanfaatkan oleh jaringan teroris dalam berkomunikasi. Pasalnya konsol ini mempunyai sistem yang sangat aman serta jauh dari pengawasan pemerintah. “PlayStation4 memang lebih sulit dilacak ketimbang Whatsapp,” papar Jambon.

Jaringan pada PS4 ini juga memungkinkan pelaku teror berkomunikasi tak hanya dalam bentuk teks, melainkan dalam bentuk suara maupun video dan disiarkan langsung. Walau belum memiliki bukti kuat tentang pemanfaatan PS4 untuk media komunikasi teroris Paris, tetapi penyelidikan lanjutan masih dilakukan. Dugaan juga diperkuat adanya kasus serupa bulan Juni 2015 lalu. Ketika remaja Australia ditangkap lantaran terbukti mengunggah skema pengemboman pada jaringan PS4.

Merespon pernyataan Jambon ini, pihak Sony pun mengakui bahwa PS4 memang dapat disalahgunakan dan menekankan bahwa fitur komunikasi konsol game tersebut memang dapat dihubungkan bersama perangkat sejenis. “PS4 dapat menciptakan jalur komunikasi antara pengguna dengan gamer menggunakan perangkat sejenis dan terhubung, maka ada potensi untuk disalahgunakan. Tetapi, kami etap bertanggung jawab untuk melindungi pengguna serta mengajak mereka selalu melaporkan aktivitas mencurigakan, maupun ilegal,” kata juru bicara Sony pada Eurogamer. Ia juga melanjutkan “bila kami mengindentifikasi adanya tindakan semacam itu, kami segera menindak bersama otoritas berwenang.”

Selain dugaan Jambon ini, dokument dari Edward Snowden 2013 silam juga mengatakan bahwa NSA bersama CIA berupaya untuk melacak aksi terorisme virtual lewat game online semacam permainan World of Warcraft.