Berita Mancanegara – Pentagon Klaim Dalang Teror 9/11 Tewas Oleh Serangan Udara
2 min read
Sosok yang diyakini sebagai petinggi Al Qaeda dikabarkan tewas pada saat serangan udara AS terjadi pada 8 Juli 2015 yang lalu, ketika target tersebut sedang dalam perjalanannya dekat Kota Sarmada, Prov. Idlib, Suriah bagian utara. Informasi tersebut disampaikan oleh pihak markas besar militer AS, Pentagon pada hari Selasa 21 Juli 2015. “Muhsin al-Fadhli merupakan pemimpin jaringan Al Qaeda yang dikatakan oleh kelompok Khorasan. Grup tersebut diketahui merencanakan serangan kepada AS serta sejumlah negara sekutu,” tegas Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon dalam pernyataan yang juga dikutip VOA News, pada Selasa (22/7/2015).
Selain itu, Davis juga mengatakan bahwa nama al-Fadhli menjadi salah satu pemimpin paling senior Al Qaeda yang sudah menjadi dalang dalam insiden teror 11 September 2001 silam. “Al-Fadhli diketahui pula terlibat pada serangan teror yang terjadi di bulan Oktober 2002, juga termasuk serangan kepada sejumlah marinir AS yang ada di Pulau Faylaka, Kuwait, juga serangan teror pada kapal milik Perancis, MV Limburg,” lanjut perwakilan Pentagon itu. “Kematiannya dapat melemahkan serta mengacaukan bentuk operasi eksternal Al Qaeda kepada AS, sekutu dan para mitra Amerika,” lanjut Kapten Davis.
Diketahui sebelumnya pada bulan Maret yang lalu, seorang kepala militer kelompok militan Suriah yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Al-Nusra diketahui tewas oleh aksi serangan udara juga. Kelompok Al Nusra itu sempat memberitakan kematian itu lewat media sosial. “Tiga orang pemimpin yang lain juga ikut tewas bersama Abu Homam al-Shami. Mereka diantaranya adalah Abu Omar Kurdi, Abu Musab Falastini serta Abu Baraa Ansari,” seperti yang mereka tulis dalam postingan yang sempat dikutip oleh BBC.
Lebih jauh, pihak kantor berita milik otoritas Suriah juga memuat bahwa pasukan militer negara tersebut memang sudah lama menyasar kalangan pemimpin Al Nusra yang sedang mengadakan pertemuan yang dilaksanakan di sebelah utara Provinsi Idlib. Diharapkan bahwa atas bergugurannya para pemimpin militan tersebut, maka aksi teror yang dilakukan pun juga akan mereda.
