Berita Lokal – Setelah Sleman, Korban Miras Oplosan Giliran Boyolali
2 min read
Pemuda yang masih berusia 20 tahun asal Boyolali tewas usai menenggak minuman keras hasil racikan sendiri. Sementara itu, 2 remaja lainnya harus dilarikan menuju rumah sakit lantaran kondisinya yang semakin memburuk. Korban tewas bernama Mukti Prabowo. Jenazah pemuda asal Dukuh Tariwetan, Desa Sumber, Kec Simo, Kab Boyolali tersebut dimakamkan ke pemakaman umum milik dukuh setempat pada Kamis (11/2/2016) siang tadi. Ia diketahui meninggal pada Rabu (10/2) malam usai dinyatakan keracunan miras oplosan yang ia minum dengan 3 rekannya.
Sementara itu, Kapolsek Simo AKP Agung Raharjo membeberkan identitas mereka ialah Mukti Prabowo, Adi Nur Hidayat (19 tahun), Dwi Susilo (20 tahun) dan Sahid Maulana (19 tahun). Seluruhnya berasal dari Kec Simo. “Ada 1 orang yang meninggal dunia, lalu 2 orang sempat dilarikan ke RS namun saat ini diperbolehkan pulang sementara 1 lagi tidak apa-apa,” terang Agung, Kamis (11/2/2016).
Berdasar hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, diketahui bahwa 4 pemuda ini pesta miras oplosan di hari Rabu dalam rumah Adi Nur Hidayat. Mereka meracik miras hasil campuran alkohol 70% dengan minuman suplemen. Mereka beli alkohol ke apotek sebanyak 2 botol, masing-masing botol isinya 100 mililiter lalu dicampur bersama 5 botol minuman suplemen.
“Keempat orang pemuda pengangguran ini ternyata sudah mulai minum-minuman keras dari tujuh hari yang lalu, tetapi diselang-seling, yaitu sehari minum dan sehari tidak. Dan yang terakhir kalinya adalah hari Rabu kemarin hingga akhirnya menelan korban,” sambungnya.
Di pekan yang lalu, miras oplosan juga menelan korban hingga puluhan orang di Yogyakarta. Tercatat 26 orang tewas, dimana sebagian dri mereka adalah mahasiswa. Mereka tewas beruntun di beberapa rumah sakit. Berdasarkan hasil penyelidikan aparat, diduga kuat miras oplosan maut ini dicampur dengan bahan perasa salak hingga obat nyamuk. Dugaan tersebut juga dikuatkan oleh hasil olah TKP di rumah pembuat miras. Sang peracik, Sasongko sudah diamankan. Kasus ini menjadi rekor korban terbanyak di Yogyakarta yang sampai menewaskan hingga 26 orang.
