Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Lokal – Habib Rizieq Enggan Minta Maaf, Ini Penjelasannya

2 min read

Pihak FPI (Front Pembela Islam) Jawa Barat memberikan klarifikasi terkait kata-kata campur racun yang dilontarkan Habib Rizieq ketika melakukan ceramah di wilayah Purwakarta. FPI Jabar mengatakan bahwa Rizieq tidak pernah bermaksud untuk menghina budaya Sunda. Sementara tayangan berupa rekaman yang ada di YouTube pun juga telah disunting. Semuanya ada 2 jam rekaman dari acara ceramah pada gelaran tabligh akbar. “FPI berdiri tahun ’98, dan satu dari pendirinya adalah Habib Rizieq berlandaskan kepada ahlusunnah wal jamaah,” kata Ketua FPI Jabar, Abdul Qohar pada Kamis (26/11/2015).

Qohar melanjutkan, maka dari itu pihaknya pun memberi klarifikasi, kalau pada konsep ahlu sunnah itu selama budaya tak bertabrakan terhadap akidah maka masih bisa ditolerir. “Adat istiadat termasuk dalam kaidah fiqih. Adat bisa dijadikan pijakan hukum guna menentukan putusan selama tak menabrak syariat serta memicu kerusakan,” papar Qohar. “Maka dari itu, sudah barang pasti tak mungkin jika Habib Rizieq ingin melecehkan adat sunda maupun adat yang lain, selama itu tak bertabrakan terhadap syariat,” sambungnya lagi.

Sementara terkait ceramah tangal 13 November yang lalu di Purwakarta, ia mengatakan ada 2 yang disunting. “Ada yang durasi 43 detik sama ada yang semenit. Total dari ceramah itu tak kurang selama 2 jam, menayangkan potongan singkat sampurasun menjadi campur racun. Sebenarnya campur racun di situ bukanlah bermaksud melecehkan terhadap sapaan sunda terhormat,” kata dia.

Qohar menuturkan, pada statemen sebelum ungkapan campur racun terdapat penjelasan kalau sesuai terhadap syariat Islam, assalamualaikum tak boleh diganti oleh ucapan apapun sebagai sapaan salam bagi umat Islam. “Makanya tak boleh ada yang menggantikan assalamualaikum. Jika mau menggeser assalamualaikum maka akan jadi campur racun itulah yang justru meracuni umat Islam. Ungkapan campur racun tersebut dipelesetkan guna mengadudomba umat,” kata dia. Klarifikasi ini sendiri agaknya dimaksudkan untuk Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Dedi pun menepis tudingan bahwa ia mengganti ucapan Assalamualikum menggunakan Sampurasun. Dedi pun menegaskan hal itu bisa dilihat dari tiap rekaman pidato dirinya maupun ketika ia bertemu dengan masyarakat, assalamualikum diucap dahulu barulah disusul Sampurasun. “Selama ini saya berucap Assalamualaikum dulu, dilanjutkan Sampurasun pada bermacam kesempatan. Maka, tuduhan yang mengatakan bahwa saya sengaja mengganti assalamualaikum menggunakan sampurasun itu adalah tuduhan tak berdasar,” kata Dedi pada Kamis (26/11/2015).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *