Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Memaknai Peringatan Hari Guru Nasional

2 min read

Tanggal 25 November merupakan peringatan Hari Guru di Indonesia. Ironisnya, dalam peringatan hari Guru ini, masih banyak guru yang menggapnya sebagai sebuah ceremonial belaka. Sebagaimana yang dialami oleh Bayu Prihartanto, seorang guru honorer yang berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta.

Bayu mengungkapkan bahwa pada hari guru ini, belum ada upaya yang nyata untuk membuat profesi guru itu menjadi sebuah profesi yang spesial.

“Siapa yang bersedia sekarang, kalau menjadi guru kesejahteraanya hanya ala kadarnya. Apabila bukan kerena sebuah keinginan yang cukup kuat, mungkin tidak ada lagi orang yang bersedia menjadi seorang guru,” ungkap Bayu pada Rabu 25/11/2015.

Meskipun kini sudah ada sertifikasi bagi guru, tetapi hal tersebut tak berguna baginya yang merupakan seorang guru honorer. Padahal mereka juga mengajar sama seperti guru lainnya, namun mereka memiliki status sebagai Pegawai Negeri.

“Sebenarnya kan sama, juga mangajar. Pemerintah perIu untuk berpikir, bagaimana nasib dari guru honorer seperti saya. Saya mungkin termasuk cukup beruntung, karena masih bisa memberikan tambahan penghasilan dari buka warung. Namun tentu saja, pasti ada guru honorer lain yang bernasib tidak seberuntung saya,” jelas Bayu.

Pada peringatan hari Guru ini, Bayu pun berpesan pada guru-guru yang ada di Indonesia, khususnya untuk guru yang masih berstatus honorer seperti dirinya, untuk bersedia menjaga profesionalismenya sebagai seorang guru. Meskipun gaji dari guru honorer tidak seberapa, bahkan mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup juga masih kurang, namun para guru honorer harus mampu menjaga semangat pengabdian dari seorang guru.

“Mengabdi menjadi seorang guru pendidik, bukan hanya mengejar gaji saja. Sebab gaji saya hanya Rp 300 ribu sebulan. Mungkin juga masih ada yang lebih kecil lagi dari saya. Namuin kita harus tetap menjaga semangat. Kalaupun kita patah arang, sebab kalau kita patah arang, siapa yang nanti bersedia mendidiki anak-anak penerus generasi bangsa ini? Banyak usaha yang masih bisa dan mampu kita lakukan, insyaAllah pasti akan ada jalan yang lebih baik lagi,” pungkas Bayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *