Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Kriminal – Masih Marak Penipuan SMS, Provider Dijewer

2 min read

Masih banyak masyarakat yang berasal dari kalangan ekonomi bawah yang menjadi korban penipuan ‘SMS Berhadiah’ alias ‘Mama Minta Pulsa’. Aspek pengawasan yang kurang berakibat pada aksi penipuan semacam ini terulang lagi dan lagi. “Pencegahan yang perlu dilakukan regulator seharusnya kuat dalam mengatur syarat dalam pembukaan aplikasi untuk nomor telepon genggam, sebab dalam hal ini mereka juga terkait, maka dari itu mudah disalahgunakan oleh pelaku kejahatan,” tegas Kombes Krisna Mukti, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya dari Mapolda Metro Jaya, Sabtu (7/11/2015).

Ia berpendapat bahwa kalau tiap permintaan pembukaan nomor telepon selular selalu dilengkapi dengan identitas diri. Pastinya pihak kepolisian menjadi mudah dalam melakukan penyidikan. “Contoh, identitas untuk nomor HP 0899 ini adalah Krisna Mukti pastinya jadi mudah dilacak,” katanya. Ia pun menjelaskan bahwa kenyataan di lapangan malah tidak demikian. Masyarakat dapat dengan mudah berbelanja nomor lalu menggunakan identitas palsu untuk mengaktifkan nomor yang dibeli murah tersebut. “Kenyataannya pengawasan sangat kurang dilakukan untuk pembukaan aplikasi seluler baik dari tingkat provider pusat ataupun tingkat bawah yaitu tingkat pengecer. Kita hanya berharap atas ada kasus semacam ini, dapat diperketat lagi,” imbaunya.

Hingga sejauh ini, sudah adal sejumlah bank yang mempunyai respon cepat untuk pemblokiran. Maka dari itu, komplotan pelaku penipuan SMS ini tak berani memakai bank tersebut. “sxejumlah bank sudah baik dengan cara cepat dalam memblokir, maka dari itu ada sejumlah bank yang tak mungkin digunakan oleh pelaku. Kerugian yang dapat kami temukan ada cukup banyak, berdasar data yang kami miliki nyaris Rp 13 miliar yang masih sempat di blok sebelum ditransfer namun ini juga tidak dapat diambil juga. Kami berharap kelak akan ada edukasi yang diberikan pada masyarakat,” papar Krisna.

Krisna pun menjelaskan bahwa kebanyakan mereka yang menjadi korban datang dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. “Seperti yang kita ketahui bahwa penggunan handphone ini memang masif digunakan oleh masyarakat, tak hanya dari kaum menengah atas saja tetapi juga dari menengah ke bawah. Masalahnya, masyarakat dari ekonomi menengah bawah ini ternyata lebih banyak yang tertipu,” sambung Krisna. Krisna juga mengatakan bahwa mayoritas korban penipuan ini adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah Jakarta. Penangkapan terhadap komplotan Efendi belakangan ini berdasar pada aduan masyarakat kepada Polda Metro Jaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *