Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Animasi Lokas Sulit Bertahan di Indonesia

2 min read

Tayangan animasi yang biasa muncul di stasiun teIevisi Indonesia sudah terbilang cukup banyak. Oleh karena itu, pesaingan yang terjadi untuk memproduksi animasi pun kian gencar. Lali, apakah animasi dari produk lokal Indonesia mampu bersaing dengan produk animasi dari Iuar negeri lainnya.

Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komnas PerIindungan Anak mengungkapkan bahwa dirinya ragu bahwa animasi lokal mampu bertahan. Menurutnyam animasi lokal asal Indonesia masih jauh dari mencukupi, oleh karena itu anak-anak Indonesia pun tidak mempumyai pembelajaran tentang budaya Indonesia yang berasal dari animasi lokal.

“Akan hancur. Tidak ada yang akan bertahan lama, sebab semua prospeknya mengarah ke bisnis,” ungkap Arist pada Jum’at 6/11/2015.

Arist pun juga menyayangkan akan kurangnya perhatian dari pemerintah kepada kemajuan animasi lokal, sehingga animasi lokal sulit untuk bisa bertahan, meskipun berada di negeri sendiri. Tidak hanya itu saja, perhatian dari pemerintah kepada animator yang ada di Indonesia juga terkesan acuh.

Arist pun mencontohkan apa yang telah dialami oleh (Alm) Pak Raden. Pembuat tokoh Unyil serta kawan-kawannya tersebut tidak mampu hidup dengan sejahtera, meskipun karya beliau sudah memberikan konstribusi yang bagus dalam menciptakan karakter untuk anak-anak, bahkan sangat besar.

“Seperti yang dialami oleh Pak Raden. Semasa hidupnya beliau selalu dalam kesusahan karena tidak punya biaya. Hak cipya dari beliau pun juga masih belum ada dan sekarang ketika orangnya sudah tidak ada, baru disebut-sebut,” ungkapnya.

Arist pun menjelaskan memang tidak salah apabila ada prospek bisnis pada seiral animasi lokal, tetapi hal tersebut hanya akan membersifat sementaram sehingga animasi Indonesia tidak akan bisa bertahan meskipun di bumi sendiri. Dia pun mengusulkan, pemerintah seharusnya memberikan ruang yang khusus bagi animator lokal untung mengembangkan animasi Indonesia.

“Dulu memang ada Space Toon, namun sekarang sudah tidak ada. Bisa saja apabila ada televisi mana gitu yang secara khusus menayangkan animasi lokal yang memeberikan pendidikan berkarakter kepada anak,” punkas Arist.

Untuk membuat animasi memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, bahkan terkadang lebih besar dari pembuatan sinetron. Jadi, jangankan yntuk bisa bersaing, untuk bisa bertahan saja tidak mampu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *