Ibukota Terkini – Ratusan Personil Amankan Jalur Truk Sampah DKI

Ratusan personil yang terdiri atas anggota kepolisian, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jabar bersiap mengawal pendistribusian sampah dari DKI Jakarta menuju Bantar Gebang di Bekasi. “Langkah pengawalan ini kita laksanakan demi memastikan sampah DKI dapat terdistribusi secara aman hingga Bantar Gebang, Bekasi,” sebut Kompol Hersianthony, Kepala Bagian Operasi Polresta Bekasi Kota dari Bekasi, pada Sabtu 7 November 2015 kemarin. Ia mengatakan para personel gabungan tersebut akan disiagakan pada sepanjang jalan alternatif Cibubur, Bekasi yang jadi rute truk sampah DKI.

Dari macam-macam upaya pengawasan yang dilakukan ialah mengantisipasi adanya aksi pemblokiran truk sampah Pemprov DKI Jakarta menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi yang dilakukan warga. Maka dari itu, 700 aparat gabungan dari kepolisian dalam hal ini Polresta Bekasi Kota, Satpol PP, bersama Dinas Perhubungan Kota Bekasi dilepas dengan apel siaga yang digelar di Mapolresta Bekasi Kota. “Upaya penjagaan segera dilanjutkan sampai pukul 00.00 WIB nanti,” tegas Hersianthony.

Hary juga mengatakan bahwa pengawalan tersebut masih belum ditentukan hingga kapan akan berjalan. Sebab hal ini harus menunggu instruksi dari pihak Kapolresta Bekasi Kota. “Kami pun mengimbau supaya warga masyarakat tak melakukan aksi penghadangan terhadap truk sampah (DKI). Sebab hal ini akan justru akan menimbulkan kerugian pada masyarakat yang lain karena terkena imbas kemacetan,” kata Harry.

Sebelumnya, Irjen Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya menegaskan bahwa jajarannya akan menangkap pelaku penghadang truk sampah DKI Jakarta. “Tidak akan dihadang dan lain-lain. Jika ada yang menghadang, saya perintahkan untuk ditangkap saja,” kata Tito dari Balaikota, Jakarta, pada Jumat (6/11/2015).

Polisi saat ini juga sudah mulai menyelidiki aksi penghadangan. Tito mencurigai adanya aksi premanisme yang senagaj menunggangi aksi penghadangan pada truk sampah tersebut. “Kita lihat dulu siapa yang ada di balik penghadangan ini. Apa benar murni aksi masyarakat ataukah ada dari kelompok tertentu dengan aksi premanisme. Inilah yang tengah kita laksanakan. Sementara, kita sudah mengetahui kelompok-kelompoknya,” beber Tito.