Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita kesehatan – Waspadai Gejala Tourette Syndrome Pada Anak

2 min read

Memang  aktifitas anak yang cenderung tak bisa diam bahkan selalu berlarian kemanapun merupakan hal yang sudah biasa. Namun bila anak Anda juga terlihat sering mengedipkan mata, juga mengeluarkan suara pada hidung serta tidak bisa tenang maka bisa jadi dia mengalami yang disebut dengan sindrom tourette. Sindrom ini memiliki ciri gejala yang dianamakan tic. Bahasa kedokteran, tic ini berarti gerakan maupun kontraksi otot berulang-ulang, yang cepat, dan secara tiba-tiba alias mendadak, tidak terkendali, tanpa bertujuan, serta meniru-niru. Tic sendiri umumnya dialami anak pada usia empat sampai dengan enam tahun, bahkan sampai pada tingkat keparahan yang tertinggi di usia 10 sampai 12 tahun.

“Sejumlah orang mengalami gejala tic ringan seperti halnya mengedipkan mata, menyentakkan kepala, ada pula yang menyalak, bahkan juga memekik. Akan tetapi, beberapa temuan dari pasien ada pula yang mengalami gejala tic yang cukup parah semacam melompat-lompat, menggigit, memukul bahkan juga mengucapkan sumpah serapah,” urai dr Dito Anurogo asal Universitas Surya pada wartawan, yang ditulis pada hari Sabtu (24/5/2014).

Selain halnya disebabkan oleh beberapa faktor fisik, faktor perasaan yang tertekan pun juga dapat berkontribusi dan kian memperburuk kelainan tersebut. Akan tetapi pihak orang tua tidak perlu merasa risau dulu, sebab tic sendiri juga masih bisa dikendalikan yaitu dengan cara melakukan kegiatan yang positif kepada si kecil contohnya adalah bermain, mengerjakan PR, berolahraga, yang dapat membuat ia merasakan aman, dan oleh sebab itu ia kemudian akan merasa lebih kuat.

“Perlu diketahui juga bahwa faktor stres, kelelahan, cemas ataupun kondisi emosional yang lain cenderung bisa memperburuk gejala tic ini. Sedangkan kegiatan yan g berupa bermain, relaksasi, berdoa, berolahraga, berkonsentrasi yang terfokus untuk tugas maupun pekerjaan tertentu identik dengan meredakan gejala tic,” lanjut dr Dito.

Sejumlah 90 persen dari anak-anak yang mengalami tourette syndrome ini juga mempunyai kondisi penyerta, seperti halnya hiperaktif, dan gangguan kendali gerak atau obsessive-compulsive disorder. Ada sejumlah golongan obat yang bisa dipergunakan guna membantu proses penyambuhan dari kelainan ini, diantaranya antidopaminergic, neuroleptics serta injeksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *