Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Kesehatan Terkini – Gizi Buruk, Penyakit Era 80-an Yang Kembali Merebak

2 min read

Bustanul Arifin sebagai Pakar Ekonomi Pangan menjelaskan bahwa pada saat ini penyakit pada zaman 80-an mulai kembali mewabah yaitu anak yang memiliki badan yang pendek. Hal tersebut menurut pendapat Bustanul adalah sebagai akibat dari gizi buruk. “Anak pendek terdapat 32 persen, kita menganggap bahwa persoalan tahun 80 segera muncul kembali,” kata Bustanul pada saat diskusi publik Stop Liberalisasi Beras, pada hari Senin (15/12/2014). Selain dari itu, Bustanul juga sempat memaparkan bahwa konsumsi zat protein masyarakat kian berkurang. Bahkan ironisnya, konsumsi rokok untuk saat ini telah jauh lebih tinggi dari konsumsi protein.

“Konsumsi protein diketahui lebih rendah ketimbang rokok, saya merasa khawatir ini adalah angka gizi yang kurang termasuk pada gizi buruk sejumlah 20 persen,” terang Bustanul. Demi mencegah hal itu, Bustanul pun memaparkan bahwa pihak pemerintah harus lebih teliti lagi guna lakukan diversifikasi terhadap impor pangan. Lantaran menurut pengamatan Bustanul, gizi yang sehat berawal dari adanya keseimbangan terhadap pasokan pangan. “Perlu untuk lebih cerdas lagi dalam mencari diversifikasi pangan, adanya kebijakan terhadap pangan impor,” terang Bustanul. Bustanul juga menambahkan bahwa adanya edukasi serta informasi pangan pun dibutuhkan pula oleh masyarakat pada saat ini. “Perlu komunikasi Informasi serta Edukasi. Promosi terhadap pangan lokal yang ada di daerah,” terang Bustanul.

Di lain sisi, kemiskinan terkait atas kondisi kurang gizi bahkan gizi buruk. Tetapi anak yang menalami kurang gizi ini juga belum tentu datang dari keluarga bertingkat ekonomi rendah. Ini sebab gizi masih belum dijadikan prioritas pada sebuah keluarga, maka alokasi dana guna mencukupi gizi menjadi amat minim. Adalah Pinky Saptandari selaku Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP & PA) mengatakan bahwa sering ditemukan adanya keluarga berkondisi ekonomi terbilang cukup malah memanfaatkan anggaran rumah tangga guna kebutuhan lain yang terbilang tak sehat. “Alokasi dana dibelanjakan jajan, bahkan membeli rokok. Ini adalah permasalahan gaya hidup,” kata Pinky saat Nutritalk bertopik “Dukungan Budaya dan Keluarga dalam Pemenuhan Gizi Ibu dan Anak” pada akhir pekan yang lalu, dari kawasan Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *