Berita Internasional – Sejumlah 553 Anggota ISIS Tewas Oleh Serangan AS
2 min read
Semenjak dilaksanakan pada September yang lalu, serangan udara yang dipimpin oleh AS kepada keberadaan dari militan ISIS yang terletak di Suriah sudah menewaskan hingga 553 orang, sesuai yang dilaporkan oleh badan pemantau HAM Suriah dan berpusat di Inggris. Pihak SOHR, Pemantau HAM untuk Suriah, menyatakan bahwa rincian yang telah meninggal tersebut diantaranya adalah 464 dari pasukan ISIS, 57 dari militan yang lain, serta 32 dari warga sipil. Sebelumnya diketahui pula bahwa sebuah tim pencari fakta dari PBB sempat melaporkan tentang berbagai macam dugaan tindak kejahatan perang yang telah dilakukan ISIS pada kawasan Irak.
Di lain sisi, lagi-lagi pertempuran yang sengit pecah dari kota Kobani, kali ini terjadi diantara pasukan ISIS yang masih berupaya merebut kota melawan pasukan Kurdi yang mana berjuang untuk mempertahankannya. Sumber Kurdi menyatakan pada BBC Arab, ISIS telah berhasil merebut lagi puncak bukit strategis, yang ada di 4 km di barat Kobani. Diketahui sebelumnya bahwa pihak pasukan Kurdi mengambil alih kawasan Tal Shair tersebut dari ISIS, pada 14 Oktober yang lalu. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pasukan ISIS telah menggempur posisi Kurdi serta menyerang kawasan pusat kota.
Pada beberapa waktu yang lalu, dilaporkan bahwa ISIS berhasil merebut pangkalan militer serta beberapa pesawat tempur dan memakai beberapa mantan pilot AU Irak masa Saddam Hussein guna melatih militan ISIS menjadi pilot. Pada BBC, sumber Kurdi Suriah tersebut mengatakan pasukan ISIS melakukan serangan intensif di hari Rabu (23/10/2014) malam dari selatan serta timur kota, demi memasuki pusat kota.
Pengamat menyebut bahwa penguasaan bukit Tal Shair adalah kunci sebab siapapun yang dapat menguasainya akan memiliki peluang lebih baik dalam merebut Kobani. Dan jika berhasil merebut Kobani, maka ISIS dapat menguasai Suriah di sepanjang perbatasan. Turki pun menegaskan tak akan biarkan Kobani jatuh di tangan ISIS, tetapi menolak mengirim pasukan demi mempertahankan Kobani, serta sekedar membolehkan warga Kurdi Irak masuk Kobani melalui Turki.
