Berita Internasional – Kisah Gadis Yazidi Jadi Budak Seks ISIS

Nadia Murad Basee Taha (21), perempuan Yazidi telah membuat anggota Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terhenyak dengan pengakuannya ketika ditahan ISIS sebagai budak seks 3 bulan. Ia memohon serta mengiba di hadapan DK PBB agar lekas bertindak terhadap ISIS. Ia mengisahkan tentang bagaimana kejinya kelompok tersebut yang sudah membantai minoritas Yazidi di wilayah Irak.

Dalam suara yang bergetar, ia membeberkan pengalamannya ketika diculik dari kampung halamannya di Irak oleh anggota ISIS di bulan Agustus 2014 silam. Menggunakan bus, ia pun dibawa ke Mosul. “Dalam perjalanan, mereka sudah berbuat tidak senonoh pada kami, mempermalukan kami, menyentuh hingga berlaku kasar kepada kami,” terang Nadia yang dilansir oleh The Telegraph, pada Minggu (20/12/2015).

“Mereka membawa kami ke kota Mosul bersama 150 saudara Yazidi yang lain. Dalam sebuah gedung, saya bertemu dengan ribuan saudara Yazidi serta anak-anak. Mereka diperlakukan seperti barang, dijadikan alat tukar menukar,” kata Nadia di hadapan 15 anggota dewan. “Ada seorang lelaki meminta saya berpindah agama. Saya menolak. Kemudian ia meminta untuk menikah. Di malam itu, ia pun memukuli saya. Ia minta saya buka baju. Kemudian, memasukkan saya dalam kamar dimana ada banyak penjaga di sana, satu demi satu mereka lalu memperkosa saya, sampai saya pingsan,” akunya.

Sebelum menutup pengakuannya, ia memohon pada pimpinan dunia agar segera menghentikan organisasi teror tersebut. “Saya mohon pada kalian, hancurkan Daesh (ISIS) hingga ke akar-akarnya,” dimintanya. Walau nampak tegar, pada akhir permintaannya, Nadia pun tertunduk demi menutupi emosinya. Segenap anggota DK PBB lalu segera memberi tepuk tangan.

“Saya sudah datang di berbagai macam pertemuan DK PBB. Baru kali ini kami bertepuk tangan. Ketahuilah, tepuk tangan ini artinya sebagai bentuk dukungan terhadap dirimu,” ujar salah seorang perwakilan AS. Nadia sendiri berhasil kabur usai disekap selama 3 bulan. Ia saat ini tinggal di Jerman. Banyak saudara lelakinya tewas dibantai ISIS. Ini merupakan pertemuan DK PBB khusus membahas perdagangan manusia yang dilakukan teroris antara lain oleh Boko Haram serta ISIS.