Berita Internasional – Beijing Meradang, 2 Jet AS Terbang di Laut China Selatan

China kembali melemparkan protesnya kepada Amerika Serikat. Hal ini karena ada dua pesawat tempur dari Negeri Paman Sam dan itu sudah membuat ulah dengan terbang di atas pulau yang tengah menjadi sengketa milik China yang berada di Laut China Selatan.
Negri Tirai Bambu tersebut mengungkapkan bahwa dua pesawat B-52 yang merupakan milik Amerika Serikat telah melakukan sebuah ‘provokasi militer yang serius’.
“Dua buah pesawat pembom telah memasuki ruang udara pada atas Pulau Nansha yang merupakan bagian dari Negara China serta daerah yang ada di dekatnya tanpa memiliki otoritas,” sebagaimana yang telah dituliskan oleh Kementerian Pertahanan Beijing pada saat keterangan pers, sebagaimana talah dilaporkan dari Channel News Asia pada Minggu 20/12/2015.
“Perilaku seperti ini adalah salah satu tindakan provokasi militer yang sangat serius, hal itu untuk kian mempersulit situasi umum yang ada di Laut China Selatan. Apakah mereka melakukannya hanya untuk militerisasi pada wilayah itu,” imbuh Kemenhan China.
Sementara itu, Bill Urban selaku Juru Bicara dari Pentagon mengatakan bahwa Amerika Serikat memang telah secara rutin melakukannya untuk latihan operasi B-52 pada Laut China Selatan.
“Ini adalah misi yang dirancang sebagai latian kesiapan serta mendemonstrasikan komitmen kami untuk bisa terbang, berlayar serta beroperasi dimanapun yang telah diizinkan pada oleh bawah hukum internasional,” ungkap Urban sebagaimana telah dikutip dari kabar berita Reuters.
Salah seorang pejabat militer Amerika Serikat juga mengungkapakan bahwa pesawat tersebut ‘nyasar’ pada radius 12 mil laut terhitung dari Kepulauan Spratly. Urban juga membenarkan lantaran tidak adanya rencana dari pesawat B-52 untuk terbang pada jarak yang sedekat itu.
Urban juga mengungkapkan bahwa pada latihan tersebut bukanlah bagian dari misi untuk kebebasan navigasi sebagaimana telah dilakukan oleh USS Lassen pada bulan Oktober yang lalu.
Kapal perang miliki Amerika Serikat itu tengah melakukan patroli pada Kepulauan Spratly, dimana wilayah tersebut kata akan minyak dan gas yang telah diklaim juga oleh Vietnam, Taiwan, Brunei, Filipina serta Malaysia.
Amerika Serikat juga mengatakan bahwa akan terus melakukan patroli secara rutin pada wilayah itu atas dasar dari asas kebebasan berlayar pada perairan internasional.