Berita Dunia – Resolusi Damai Suriah Direstui Adikuasa DK PBB

Pihak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di hari Jumat (18/12) kemarin akhirnya setuju terhadap resolusi tentang kerangka kerja internasional dalam proses perdamaian Suriah, kejadian langka saat negara-negara adikuasa bisa bersatu menanggulangi kekacauan sipil yang telah merenggut 250 ribu lebih korban jiwa tersebut. Berdasar resolusi ini, PBB bisa meneruskan rencana kerja yang awalnya sempat dibahas dalam pertemuan AS dengan sejumlah negara besar di Eropa, Arab, Rusia, dan Iran.

Dilansir dari Reuters, pertemuan itu menghasilkan 2 poin rancangan resolusi, yakni gencatan senjata nasional serta pembicaraan damai dalam 6 bulan diantara pemerintahan Bashar al-Assad dengan pihak oposisi demi membentuk suatu pemerintahan yang bersatu. Selama 18 bulan pasca pembicaraan damai itu, warga Suriah diharap sudah bisa mengikuti pemilihan umum.

Tetapi, dalam 2 putaran awal pembicaraan, sejumlah negara besar itu masih saja berselisih paham terkait oposisi manakah yang diundang berdiskusi serta bagaimana kedudukan Assad di masa mendatang. AS dan negara Eropa serta Arab tak ingin Assad tetap berkuasa dalam masa transisi. Mereka pun mengatakan kalau Assad tidak boleh ikut dalam pemilu, sedangkan Rusia serta Iran menyatakan dukungannya pada rezim Assad.

“Bertahap, kesenjangan mulai menyempit, namun tetap ada kesenjangan besar. Ada negara yang berpikir bahwa Assad merupakan solusi memerangi ISIS, yang menjadi lawan dari pandangan kami,” tegas pejabat senior Barat. Saat ini, diplomat senior AS menegaskan kalau Rusia telah mulai melunak serta tidak berkeberatan apabila Assad mundur dalam masa perdamaian Suriah.

“Rusia sudah ada di titik di mana mereka secara pribadi mau menerima Assad untuk pergi di akhir transisi nanti, mereka ini hanya belum siap guna mengatakan hal itu di hadapan publik,” lanjut pejabat senior itu. Lain halnya dari Rusia, Iran sampai dengan saat ini masih bersikeras pada pendiriannya. Sudah bertahun-tahun, Iran menyatakan simpatinya terhadap Assad dengan langkah menurunkan militer serta senjata. Iran pun terancam kehilangan pengaruhnya di Suriah apabila Assad benar-benar dilengserkan dari Suriah.