Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Benarkah Steven Sotloff Dijual Pada ISIS?

2 min read

Pihak Amerika Serikat (AS) tak mempunyai informasi yang membuktikan wartawan asal Amerika, Steven Sotloff, yang telah dipenggal ISIS sudah “dijual” pada militan itu oleh pihak pemberontak oposisi di Suriah yang merupakan kaum moderat. Josh Earnest, Juru Bicara Gedung Putih menegaskan terkait hal itu, Selasa (9/9/2014). Diberitakan seb3elumnya bahwa Barak Barfi, juru bicara pihak Sotloff menyatakan pada CNN Senin malam lalu bahwa diyakini ISIS membayar 50 ribu dollar AS pada pemberontak yang bersedia memberi tahu wartawan tersebut sudah memasuki wilayah Suriah.

“Dari informasi yang telah diberikan pada saya, saya tak yakin bahwa hal tersebut akurat,” tgas Earnest pada jumpa pers. Earnest pun mengutip penyelidikan FBI terkait kematian Sotloff, yang termasuk pula bagaimana kemungkinan Sotloff bisa jatuh ke ISIS”. Militan ISIS merilis video tertanggal 2 September dan memperlihatkan aksi pemenggalan Sotloff, yang telah diculik pada kawasan Suriah Agustus 2013 silam.

Barfi pada program Anderson Cooper 360 CNN menyatakan pihak keluarga Sotloff mengetahui dari beberapa sumber bawah tanah bahwa anggota kelompok pemberontak moderat di Suriah menghubungi pihak ISIS terkait Sotloff ini. Barfi lalu membenarkan komentar tersebut pada Reuters di hari Selasa. Barfi juga mengatakan bahwa keluarga merasa kecewa atas penanganan pemerintahan Obama sehubungan dengan situasi itu, namun ia tak jelaskan dengan lebih jauh dan mengatakan bahwa pihak keluarga sendiri yang segera angkat bicara.

Barack Obama tengah berupaya meningkatkan bantuan pada oposisi moderat Suriah yang tengah berjuang untuk menggulingkan Bashar al-Assad. Kelompok moderat tersebut juga dinilai menjadi alat melawan ISIS. Militan menguasai wilayah yang cukup luas pada Suriah serta Irak juga mendeklarasikan diri menjadi suatu kekhalifahan Islam. Dalam video 19 Agustus lalu diperlihatkan pula pemenggalan wartawan AS lain, James Foley, kelompok tersebut mengatakan tindakan itu demi membalas Serangan udara AS kepada kelompok mereka di Irak utara. AS melangsungkan serangan udara pada Irak di Agustus. Itu merupakan serangan udara AS pertama semenjak menarik pasukannya di tahun 2011.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *