Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Banyak Bicara Lebih Beresiko Menularkan Virus Corona? Begini Faktanya

2 min read

Banyak Bicara Lebih Beresiko Menularkan Virus Corona? Begini Faktanya – Sebuah penelitian menyatakan bahwa berbicara lantang dalam waktu satu menit saja bisa menghasilkan 1.000 droplet yang mengandung virus. Itu artinya, banyak bicara lebih berisiko menularkan virus corona atau COVID-19 kepada sesama yang ada di sekitar.

Seperti diketahui, penularan virus corona itu menyerang organ pernafasan manusia melalui tetesan atau droplet yang bisa saja menempel di mana-mana.

Pada umumnya, droplet atau bercak dahak menyebar ketika seseorang sedang batuk atau bersin. Berbagai gejala seperti batuk atau bersin biasanya memang diikuti juga dengan infeksi pernapasan.

Jadi risiko penularan juga akan semakin besar kalau kita berada di dekat orang-orang yang suka ngobrol dan bersuara lantang ketika berbicara. Bisa dibilang, hati-hati jika kita berada di dekat orang yang berbicara banyak.

Selama ini, berbicara sangat jarang dianggap sebagai cara penularan virus hingga pada akhirnya sebuah penelitian mengungkapkan ini. Sebuah eksperimen dengan sinar laser yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, membuktikan bahwa berbicara dapat menyebarkan droplet.

Penelitian tersebut memang tidak secara spesifik mengamati droplet yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Tetapi yang jelas, penemuan itu semakin menegaskan soal pentingnya mengenakan masker pasalnya droplet menyebar tak hanya ketika batuk saja.

Sebuah laporan dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, CDC, menyatakan bahwa berbicara dengan lantang dapat meningkatkan risiko droplet menyebar. Pernyataan itu juga didukung oleh sebuah riset yang dilakukan di Proceeding of the National Academy of Science.

Laporan tersebut menuliskan bahwa volume total dari jumlah droplet akan semakin meningkat seiring dengan kenyaringan suara.

Risiko penularan virus ketika berbicara dikaitkan juga dengan superemitters atau super spreader. Beberapa orang memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menularkan virus daripada yang lainnya ketika mengalami kontak dekat.

CDC menyatakan untuk orang-orang tertentu, dikenal sebagai superemitters yang melepaskan partikel aerosol jauh lebih banyak ketika berbicara daripada orang lain, mungkin berkontribusi dalam hal itu dan kejadian super spreading COVID-19 yang dilaporkan pada sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *