Alternatif Kesehatan Terbaru – Teh Daun Murbei, Komoditas Berkhasiat Bagi Penderita DM

Teh Mrbei adalah obat herbal yang berkhasiat untuk menurunkan kadar gula darah bagi para penderita Diabetes Mellitus. Maka dari itu, peneliti IPB serta dari PPTK sedang berusaha mengembangkan teh ini, menjadi bagian dalam upaya pengembangan ekonomi bagi para peternak ulat sutera. Daun murbei adalah makanan bagi ulat sutera. Pada siaran pers IPB, pada Rabu (22/4/2015), Clara M. Kusharto dengan Dadan Rohdiana, Peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Fema IPB) dan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung Bandung mengadakan riset terhadap tanaman murbei dan melibatkan sejumlah 40 pebudidaya ulat sutra.

“Murbei adalah pakan ulat sutera dengan potensi besar guna dikembangkan sebagai by-product petani sutera. Selain dari itu, dari hasil penelitian, diketahui daun murbei mempunyai manfaat berpotensi menjadi fitofarmaka/ herbal medicine,” papar IPB pada siaran persnya. Terkait prosedur serta tahapan pengolahannya adalah pertama dengan fermentasi teh dengan pelayuan daun, lalu penggilingan serta proses oksimatis antara total katekin dengan enzim polifenol oksidase menggunakan bantuan oksigen. Tahap pengeringan selanjutnya guna menghentikan proses oksimatis ketika semua komponen kimia penting dalam daun teh terbentuk optimal.

Selain itu, upaya lain demi menunjang pencapaian tujuan penelitian tersebut yakni dengan perbaikan lahan murbei, ini dilakukan sebagai wujud diversifikasi produk yang berbasis daun murbei bisa terlaksana. Upaya perbaikan lahan pun dilakukan dengan cara mengendalikan gulma menggunakan penyiangan, herbisida, kored, penyulaman kembali murbei yang sudah mati sampai dengan pemupukan murbei.

Proses produksi teh murbei yang dimulai dengan pemetikan daun sampai pengolahannya, serta terkait pelatihan standar pengemasan sebagai usaha pemberdayaan masyarakat desa di lingkar IPB Dramaga juga dilakukan. Salah satunya adalah Desa Babakan, Kec. Dramaga Kab. Bogor yang dipilih menjadi desa sasaran pemberdayaan masyarakat dengan pengemasan teh murbei yaitu pada Posdaya Geulis Bageur yang turut mewadahi lansia supaya dapat beraktivitas lagi.

Para petani usai mendapat pelatihan, hanya dalam sehari proses pengemasan saja, mereka bisa menghasilkan hiongga 100 bungkus teh murbei mengunakan waktu pengerjaan sejak pukul 09.00 sampai 12.00 dan 13.00 sampai 16.00 bernilai ekonomis mencapai Rp 1.000,- tiap bungkus. Dengan upaya ini, selain halnya meningkatkan level pengetahuan masyarakat, pemberdayaan pun  berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.