Unik Aneh – Puluhan Orang di Jerman Dievakuasi Gara-Gara Mainan Seks

Setidaknya puluhan orang terpaksa dievakuasi di sebuah kota yang ada di Jerman gara-gara ada benda yang diduga bom. Benda mencurigakan itu ditemukan di dalam sebuah tempat sampah. Usai berjam-jam situasi mencekam, disertai pengerahan personil kepolisian hingga pasukan penjinak bom, nyatanya benda itu hanyalah sebuah alat bantu seks yang bisa bergetar.

Peristiwa ini terjadi pada kota Halberstadt, Jerman, Selasa yang lalu, seperti yang dikutip oleh The Independent. Seorang pekerja pada sebuah tempat hiburan mendengar ada suara “berdetak serta berdengung” dari sebuah tempat sampah toilet pria pada pukul 4 sore. Iapun ketakutan setengah mati, khawatir bahwa benda tersebut sebuah bom. Lalu ia segera menelepon polisi tanpa memeriksa sumber suara itu terlebih dulu.

Seperti yang diketahui, Eropa memang sedang dirundung ancaman bom, kasus paling baru ledakan Brussels yang menewaskan hingga 32 orang bulan Maret yang lalu. Polisi segera datang ke lokasi bersama para penjinak bom. Hingga 90 orang lebih dievakuasi dari sejumlah bangunan di sekitar lokasi itu. Wilayah tersebut juga ditutup aksesnya demi menghindari jatuhnya korban jiwa apabila ledakan benar terjadi. Pasca 3 jam evakuasi serta penyisiran oleh polisi, nyatanya benda yang diduga bom itu hanyalah mainan seks bergetar, dan dibuang ke tempat sampah.

Peter Hartmann selaku Juru bicara kepolisian Saxony-Anhalt mengatakan bahwa evakuasi serta pemblokiran akses merupakan prosedur standar untuk situasi semacam ini. Barulah pada pukul 7 malam, polisi menyudahi operasi ini dan membuka jalan kembali serta mengizinkan semua orang beraktivitas kembali. Pada foto yang diambil oleh petugas, mainan seks tersebut berbentuk cincin penis dibuang beserta bungkusnya.

Walau demikian, kasus ini sendiri masih belum ditutup. Aparat masih terus menyelidiki benarkah benda itu memang sengaja dibuang supaya dikira bom ataukah memang hanya ketidaksengajaan belaka. “Identitas orang yang sudah membuat benda ini tak diketahui serta penyelidikan kriminal terhadap masalah ini juga masih berlangsung,” ujar Hartmann.