Seorang Pelanggar Protokol Di Kota Jember Akan Dikenakan Sanksi Uang Rp 50 Ribu
2 min read
Seorang Pelanggar Protokol Di Kota Jember Akan Dikenakan Sanksi Uang Rp 50 Ribu – Pemerintahan dari Kabupaten Jember telah menerapkan sebuah sanksi dengan dengan senilai Rp 50 ribu. Semua ini bertujuan untuk mendorong para warga agar bisa disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan.
Sebah langkah dari Pemkab Jember ini juga bukan karena tanpa alasan. Semua ini juga telah mengingat atas sebuah kenaikan dari kasus positif COVID-19 yang sangat drastis. Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief juga sangat khawatir dengan kenaikan atas sebuah kasus positif COVID-19 yang ada di Kota Jember pada saat ini.
Atas berdasarkan dari data Pemkab Jember, atas kenaikan kasus yang positif virus COVID-19 sampai saat ini telah bertambah 54 orang dan pada saat ini sudah mencapai dengan 107 kasus.
Hal ini semua juga telah dikembangkan dengan sangat benar benar dengan telah mengkhawatirkan atas sebuah kasus yang sudah positif dengan virus COVID-19 pada saat ini.
Bukan hanya itu saja, sebuah untuk penerapan dengan sanksi denda juga telah atas berdasarkan dari evaluasi Petugas satgas COVID-19, dengan pada saat operasi atas protokol kesehatan yang ada di Kota Jember tersebut.
Muqit juga telah mengatakan jika dengan sebuah sanksi social dengan seperti untuk menyapu jalan, menghafal Pancasila dan lainnya dengan semua itu juga untuk meningkat atas kedisiplinan dari para warga masyrakat sekitaran Kota Jember.
Muqit juga menjelaskan jika bukan hanya untuk memberlakukan sebuah sanksi ini saja, akan tetapi Pemkab Jember juga telah bekerjasama dengan beberapa tokoh agama dengan tujuan agar bisa membantu untuk mensosialisaskan dengan sangat bahaya atas sebuah virus COVID-19 oleh para warga masyarakat. Biar ini semua juga bisa diterima oleh para masyarakat sekitar Jember.
KH Adullah Syamsul Arifin Ketua PCNU Jember yang sering disapa dengan Gus Aab juga telah menyebutkan sebuah factor atas penggerak dengan sebuah laju atas perkembangan virus COVID-19 ialah dengan sebuah kerumunan dari warga yang pada saat itu juga tidak bisa mematuhi dengan protokol kesehatan tersebut.
Oleh karena itu dari Pemkap Jember dengan bersama tokoh tokoh agama akan berusaha untuk mencari sebuah formula yang tepat dalam upaya untuk mencegah percepatan perkembangan dari Virus COVID-19 tersebut.
