Sun. May 5th, 2024

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Remaja 16 Tahun Ditembak Mati Polisi Setelah Menikam Pria Di Perth

2 min read

Internasional – Seorang anak muda berumur 16 tahun ditembak mati polisi Australia sesudah dia menusuk seorang laki-laki paruh baya di pinggiran Kota Perth, pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Pemuda laki-laki berumur 16 tahun, yang digambarkan sebagai seorang Kaukasia atau orang kulit putih yang mempunyai permasalahan mental serta jadi bagian dari program deradikalisasi polisi.

Pihak berwajib pada Minggu, 5 Mei 2024 mengatakan, korban yang ditusuk dari belakang pada keadaan stabil di rumah sakit.

Pemuda itu memegang pisau besar saat petugas datang di lokasi parkir mobil di pinggiran Willetton pada Sabtu malam kurang lebih jam 22.00 malam.

Pejabat polisi setempat, Komisaris Blanch menjelaskan, pemuda tersebut sudah menghubungi polisi serta menjelaskan kalau dia berniat melaksanakan aksi kekerasan.

Dua anggota tadinya menembaknya menggunakan senjata kejut listrik, tapi tak ada efek yang diinginkan. Polisi ketiga selanjutnya menembak pemuda tersebut menggunakan senjata api. Pemuda tersebut tewas di rumah sakit.

Gambar kamera tubuh polisi memperlihatkan pemuda itu menolak imbauan petugas supaya dia menaruh pisaunya.

Polisi sudah mengonfirmasi kalau pemuda itu sudah jadi bagian dari program online selama beberapa tahun terakhir yang ditujukan pada generasi muda yang memperlihatkan sikap yang bersifat fanatik secara berlebihan pada keyakinan ataupun ideologi tertentu sehingga membuat kekhawatiran.

Aparat menjelaskan mereka tak tahu apa yang menyebabkan serangan tersebut.

Tetapi, Blanch menjelaskan kejadian itu tidak dicap sebagai serangan teroris pada sekarang ini, serta pemuda tersebut diyakini beraksi seorang diri.

Pihak berwajib mengatakan mereka sudah mendapatkan telepon dari anggota komunitas muslim setempat sebelum serangan berlangsung.

Anthony Albanese yang merupakan Perdana Menteri Australia menjelaskan dia sudah diberi petunjuk oleh polisi serta badan intelijen yang mengatakan kalau tak ada ancaman yang berkelanjutan.

“Kami merupakan negara yang cinta damai serta tak ada tempat buat ekstremisme kekerasan di Australia, ” tuturnya melewati pesan di sosial media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *