Politik Terkini – Islah Golkar Tetap Sulit
2 min read
Pada akhir pekan yang lalu, suatu pernyataan yang mengejutkan muncul dari pihak Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono terkait poin islah yang mana masih saja terbilang alot. Poin tersebut yakni posisi dari partai Golkar di dalam KMP (Koalisi Merah Putih). “Kami tak siap untuk mengalah. Keluar dari KMP adalah sesuai dengan keputusan dalam Munas,” kata Agung setelah menggelar rapat pimpinan harian pada Kantor DPP Golkar, di Slipi, kawasan Jakarta. Ia juga berani memastikan bahwa kubunya tak akan bersedia untuk merubah hal itu hanya untuk tercapainya islah.
Seperti yang diketahui bahwa senjak Munas Jakarta, partai Golkar kubu Agung telah menyuarakan hendak keluar dari keanggotaan Koalisi Merah Putih. Dalam pertemuan diantara juru runding pada tangal 23 Desember yang lalu, hal itu menjadi salah satu dari poin yang memang masih belum bisa disepakati dari kedua belah kubu. Ia kemudian menekankan bahwa atas keluarnya Golkar dari keanggotaan KMP, ini bukan berarti bahwa Golkar juga akan senantiasa mendukung setiap program yang hendak dikeluarkan oleh pihak pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo. Partai Golkar sendiri masih bisa mengkoreksi serta mengkritisi segala kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat walaupun pihaknya telah keluar dari kubu KMP.
Keputusan tersebut bagaikan sebuah jalan buntu untuk kedua kubu. Pasalnya, partai Golkar pada kubu Aburizal Bakrie juga menekankan bahwa mereka akan tetap mendukung pemerintah meski tetap pada posisi anggota dari Koalisi Merah Putih. Lantaran sang Ketua Umum dari Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie merupakan Ketua Presidium dari Koalisi Merah Putih. Ditambah lagi dengan Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Bali, yaitu Idrus Marham menjabat sebagai Koordinator dari Koalisi Merah Putih. Ini merupakan posisi yang amat strategis untuk partai berlambang beringin tersebut.
Menurut rencana, pertemuan lanjutan akan diadakan di Kamis pekan ini. Pada pertemuan tersebut, kedua kubu kembali bertemu usai tidak bersepakat sejak akhir Desember yang lalu. Ternyata posisi Golkar pada KMP telah mengunci jalannya proses islah yang tengah diupayakan tersebut. Titik temu dari kunci ini pun nampaknya juga akan menjadi sulit untuk dipecahkan solusinya.
