Piala Presiden – Dari Solo, Sriwijaya FC Ladeni Arema Cronus

Memang Sriwijaya FC pada akhirnya tak dapat meladeni Arema Cronus di kandang sendiri, di Stadion Jakabaring, Palembang. Bencana kabut asap memaksa Laskar Wong Kito harus mau meminjam Stadion Manahan Solo untuk kandang mereka demi menggelar leg kedua semifinal untuk Piala Presiden, 11 Oktober besok. Bermodalkan hasil imbang 1-1, kubu Sriwijaya jadi lebih diunggulkan pada pertandingan ini. Mereka pun hanya perlu main imbang tanpa gol, cukup bertahan sebisa mungkin tak sampai kebobolan serta bermain imbang 0-0 saja sudah cukup.

Sayangnya, main bertahan penuh ketika berhadapan dengan Arema juga bukan pilihan yang gampang. Sriwijaya memang mempunyai dinding bek yang tergolong kokoh semisal Miaga dan Fachrudin, ada pula pasukan gelandang bertahan yang bertenaga seperti Yu Hyun Ko serta Asri Akbar. Namun mereka juga tidak boleh mengesampingkan kondisi bahwa Arema memiliki barisan depan yang dikenal mematikan.

Sriwijaya harus waspada terhadap mobilisasi lini depan skuat Arema. Ada trio Kone-Gonzales-Samsul yang sering meneror tim lawan dalam sepanjang durasi laga. Apalagi, Samsul yang sempat absen dalam laga perdana, pastinya akan meledakkan semua energinya dalam pertandingan kali ini. Di laga pertama, tanpa adanya Samsul, Arema sempat kesulitan dalam menembus pertahanan Sriwijaya. Dendi Santoso serta Arif Suyono akhirnya bisa menembus benteng Sriwijaya dengan menyisir lapangan lalu mengumpan silang yang menjadi target kerjaan duo Fachrudin serta Maiga yang berperawakan tinggi besar.

Keberadaan Samsul dapat memberi warna berbeda dalam laga kali ini. Samsul sendiri bukan jenis penyerang yang rajin menyisipkan bola serta menyisir sayap lalu melepaskan crossing. Mantan Persibo ini selalu ingin menipu lawan lalu menyusup ke kotak penalti. Senantiasa mengancam lini belakang Sriwijaya menggunakan keahlian dribbling serta akselerasinya.

Sriwijaya sendiri tak diperkuat Saiful Indra Cahya, bek sayap andalan mereka dalam ajang Piala Presiden tahun ini. Yang perlu diperhitungkan pula dari Sriwijaya adalah keberadaan pelatih Benny Dollo sebagai maestro. Pelatih yang amat berpengalaman serta kaya akan strategi. Well, kita tunggu saja, seperti apa Bendol menyiapkan strategi demi menggelincirkan Arema dan mengantar Sriwijaya menuju final.