Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terhangat – Ini Alasan Bareskrim Menangkap Bambang Widjojanto

2 min read

Bambang Widjadjanto selaku Wakil Ketua KPK ditangkap oleh Mabes Polri sehubungan masalah sengketa putaran pilkada Kotawaringin Barat dimana berakhir pada Mahkamah Konstitusi (MK). Pada kasus tersebut, pihak PN Jakpus menjatuhkan vonis pada salah satu dari saksi. Sengketa dalam pilkada ini berawal dari menangnya Sugianto-Eko Soemarno dalam Pilkada Bupati Kotawaringin Barat pada pertengahan 2010 silam. Akan tetapi, pasangan kalah yaitu Ujang Iskandar-Bambang Purwanto merasa tak menerima lalu menggugat pada MK.

Dalam sidang MK, didatangkan 67 saksi dari bermacam pihak bersengketa, satu diantaranya Ratna Mutiara. Dan hasilnya adalah, MK mendiskualifikasi kemenangan dari Sugianto-Eko Soemarno serta memenangkan penggugat, yang memakai jasa Bambang Widjojanto selaku pengacara. Untuk dijadikan catatan saja, selisih suara dari kedua calon adalah sekitar 12 ribu. Mendengar adannya kekalahan dari MK tersebut, pihak Sugianto-Eko Soemarno pun membawa salah satu dari saksi yaitu Ratna Mutiara pada PN Jakpus menggunakan pasal memberikan keterangan palsu saat di bawah sumpah. Hasilnya adalah vonis PN Jakpus pun menyatakan Ratna salah lalu dijatuhi hukuman selama 5 bulan penjara. Ratna pun menyatakan terima tanpa ada banding. Vonis itu bernomor 2197/Pid.B/2010/PN.JKT.PST tanggal 16 Maret 2011

Buntut dari perkara ini adalah lantas dilaporkan pada Mabes Polri, yang termasuk melaporkan hakim konstitusi pada Mabes Polri. Namun khusus untuk laporan hakim konstitusi tersebut, Mabes Polri tak menindaklanjuti. “Kami amat kaget. Penangkapan tersebut amat bertentangan terhadap asas-asas rule of law, dimana menangkap yang diduga lakukan tindak pidana,” terang Ketua YLBHI, Alvon Kurnia Palma yang menanggapi terkait penagkapan tersebut.

Sementara itu, pimpinan KPK sampai di Istana Bogor. Mereka pun langsung bertemu bersama Presiden Joko Widodo serta para petinggi Polri yang telah berada dalam kompleks Istana tersebut. Adalah Abraham Samad, Zulkarnain serta Adnan Pandu Praja ang tiba pada sekira jam 14.50 WIB, pada Istana Bogor, Jabar, pada hari Jumat (23/1/2015). Mereka kemudian dikawal 2 mobil Paspampres. Tidak ada komentar dari mereka bertiga. Dalam kecepatan tinggi, beberapa mobil tersebut segera menuju arena pertemuan pada sebuah bangunan yang kerap jadi lokasi istirahat presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *