Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terhangat – DVI Butuh Waktu Untuk Identifikasi Korban QZ8501

2 min read

Sedianya bukanlah perkara mudah untuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 pada wilayah perairan Karimata. Selain itu juga dalam menghadapi pihak keluarga korban yang menghendaki proses identifikasi yang dapat dilakukan dengan cepat. Akan tetapi, demi alasan profesionalitas, tim kedokteran pun tak ingin terburu-buru memenuhi kehendak dari keluarga korban supaya cepat teridentifikasi. “Kami sangat memahami psikologis pihak keluarga korban ingin lebih cepat, akan sama halnya saat keluarga kita yang menjadi korban. Tetapi kita tak ingin terburu-buru, sebab dunia internasional sedang mengawasi kinerja kita,” ujar Kapusdokes Polri Brigjen Arthur Tampi, dari Mabes Polri, di Jakarta, hari Selasa (13/12/2015).

Pekerjaan tim DVI harus dilakukan tahap demi tahap sesuai dengan standar internasional. Proses identifikasi dilaksanakan supaya hak korban bisa terpenuhi. “Jenazah pun memiliki hak serta perlakuan yang adil,” terang Arthur. Identifikasi tak dapat diperkirakan dalam hitungan jam maupun hari. Proses laboratoris ini bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, dan tergantung pada level kerumitan yang terdapat pada objek diidentifikasi. “MH 17 Ukraina misalnya memakan waktu hingga 2 bulan, juga kapal Oryong yang juga tak sebentar,” lanjut Arthur.

Selain itu, Arthur juga memberikan assesment kepada pihak keluarga korban dengan cara memberikan pemahaman terkait proses untuk identifikasi seperti prosedur maupun mekanisme dari proses identifikasi. “Rata-rata dari mereka bisa menerima serta mau memahami,” katanya. Sampa dengan hari ini ada 14 jenazah masih belum selesai teridentifikasi. Sedangkan 34 jenazah lain telah dikenali identitasnya. Rekonsiliasi dilaksanakan sampai pukul 14.00 WIB demi mengetahui jenazah yang telah teridentifikasi.

Sementara itu, pihak Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sedang me-download data FDR pada blackbox QZ8501. Investigator KNKT memerlukan rekaman suara pada Cockpit Voice Recorder (CVR) yang sudah ditemukan pada lautan selatan Kalimantan Tengah. “Nanti kalau CVR ada, kita akan sinkronkan terhadap data FDR. Lalu apa yang akan kita dengar (CVR) serta dicatat‎ (FDR) oleh blackbox harus pas detik per detiknya,” terang Santoso Sayogo, investigator KNKT dari kantornya, Gambir, di Jakarta Pusat, hari Selasa (12/1/2015).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *