Nasional Terbaru – Ahok Minta Angkutan Umum Dilebur Jadi Sebuah BUMD
2 min read
Setelah penetaan turunnya harga dari Bahan Bakar Minyak (BBM), pihak Pemprov DKI memiliki rencana untuk menggelar pertemuan bersama Organda DKI guna membicarakan penyesuaian terhadap tarif angkutan umum. Dilaporkan bahwa Gubernur DKI, Basuki T Purnama (Ahok) memiliki harapan supaya tarif angkutan dari umum dapat mengalami penyesuaian pula. “Kita ingin diskusikan, diantara Organda dengan Dishub. Kita kan gak bisa sewenang-wenang juga. Kita ingin membuat kebijakan bus ini bisa disubsudi,” kata Ahok pada kalangan wartawan dari SME Tower, di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada hari Minggu (18/1/2015).
Ke depannya, sosok suami dari Veronica Tan tersebut ingin agar setiap jenis bus ada di bawah 1 atap manajemen. Apalagi bila ketersediaan dari bus oleh pihak Pemprov DKI dinilai sudah cukup memadai. Maka hal ini bertujuan supaya metode penerapan terhadap tarif angkutan dapat diseragamkan, yaitu dengan adanya metode pembayaran yang rupiah per kilometer (Rp/Km). “Kalau mereka merasa dirugikan, ya mari silakan ikut sama kami yaitu rupiah per kilometer sebab kalau bus kami sudah cukup, harganya pun murah, dan orang sudah pasti gak mau naik ke bus mereka lagi. Jika mereka gak mau merugi gimana, ya makanya kami tawarkan untuk ikut dengan kami,” sambungnya.
Lalu bagaimana apabila mereka tetap tidak mau menerima adanya konsep itu? “Kalau memang mereka gak mau, kita pun akan lakukan perang tarif dimana di kita gak naik-naik. Di sini bus kami semakin nambah sementara mereka akan hilang dengan cara sendirinya. Mereka mau apa gak naik bus yang dalam jurusan sama, yang ini lebih nyaman sama lebih enak dan juga lebih murah kalau dibandingkan sama yang itu,” lanjut sosok mantan Bupati Belitung Timur itu. “Pastinya mereka milih gak ingin naik yang gak jelas kan. Terlebih lagi, sopir milik kami ini yang articulated (bus gandeng) itu kan gajinya 3,5 UMP,” pungkasnya. Amun tetap kita lihat saja, sepertinya kebiijakan baru juga tidak akan terlepas dari adanya pro dan kontra.
activate javascript
