Nasional – Istri Santoso Telah Menyerahkan Diri
2 min read
Jumiatun Muslimayatun atau Delima merupakan istri dari Santoso yang telah berhasil kabur ketika baku tembak pada hari Senin 18/7/2016 yang lalu. Kini, dirinya telah menyerahkan diri pada aparat keamanan yang berada di sekitar Desa Tamanjeka, Poso Pesisir pada Sabtu 23/7/2016.
Berdasarkan informasi yang didapat, Delima telah menyerahkan dirinya pada Tim Alfa 17 Yoniff 303 Kostrad. Pada saat itu, sekitar pukul 08:00 WIT, tim Afa tengah melaksanakan upaya penyergapan pada sebuah gubuk serta menemukan satu orang perempuan yang diketahui bernama Delima. Delima pun diduga adalah istri dari Santoso.
Ketika dilakukan penyergapan, perempuan itu telah menyerahkan dirinya sehingga tim Alfa 17 pun tidak menembak namun tetap menjaga kewaspadaannya serta bersiap menembak apabila perempuan tersebut melakukan perlawanan. Pada akhirnya perempuan tersebut menyerahkan diri tanpa melakukan perlawanan.
Pada saat ini, perempuan tersebut telah dibawa menuju Kotis Sektor 1 Poso Pesisi Utara. Pasukan yang membawa perempuan tersebut adalah tim Alfa 17 yang berada dibawah pimpinan dari Sertu Tarigan
Sebelumnya, Irjen Pol Boy Rafli Amar selaku Kadiv Humas Mabes Polri telah membenarkan kabar tersebut bahwa perempuan yang berhasil ditangkap itu adalah Jumiatun Muslimayatun atau Delima yang meruapakan istri Santoso yang sudah berhasil kabur pada saat terjadi baku tembak pada Senin 18/7/2016 yang lalu.
“Iya benar, pada pukul 09:30 WIT,” ungkap Boy melalui Whatsapp sebagaimana yang telah dilansir dari merdeka.com.
Jumiatun Muslimayatun telah kabur ketika petugas Satgas Tinombala telah berhasil menembak mati suaminya Santoso serta Mukhtar pada wilayah pegunungan yang ada di desa Tambarana, Kec Pesisir Utara Posi, Sulawesi Tengah pada hari Senin yang lalu.
Pada baku tembak tersebut, telah melibatkan 5 orang yang berasa dari anggota kelompok Santoso. Kelima orang anggota MIt tersebut terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita, dimana salah satunya adalah Jumiatun Muslimayatun.
Pada baku tembak tersebut, 2 anggota dari MIT tewas tertembak, yang kesemuanya pria. Sementara itu, satu orang lelaki anggota MIT dan dua wanita (salah satunya Jumiatun Muslimayatun) telah berhasil melarikan diri pada saat baku tembak tengah berlangsung.
