Klub-klub Asal Liga Arab Saudi Sudah Menghabiskan Rp14,5 Triliun Buat Membeli Pemain Pada Satu Bursa Transfer
2 min read
Klub-klub dari Liga Inggris serta klub Eropa lainnya tak mesti cemas terkait pembayaran biaya perekrutan pemain dari klub Liga Arab Saudi. semestinya pembayaran perekrutan pemain bakal dilunasi secara penuh.
Berdasarkan informasi dari The Guardian beberapa waktu kemarin, diberitakan jika beberapa klub Eropa mulai cemas terkait pembelian besar dari Liga Arab Saudi. Mereka cemas jika uang yang dijanjikan dapat tak dibayarkan penuh.
Gimana enggak, season panas ini klub-klub Liga Arab Saudi menggelontorkan total 753 juta pounds ataupun kurang lebih 14,5 triliun rupiah. nilai itu luar biasa besar buat satu jendela perekrutan pemain.
Nah biasanya kesepakatan perekrutan pemain bernilai besar tak dibayarkan secara tunai, tetapi secara berkala mirip dengan kesepakatan. lantaran itulah hadir kekhawatiran. Season panas ini, bursa Eropa semacam jadi swalayan belanja punggawa buat klub Liga Arab. terdapat banyak punggawa berkualitas yang pindah, baik dari Liga Inggris, Liga Italia, ataupun Liga Spanyol.
Sebut aja perekrutan Sadio Mane dari Bayern Munchen, ataupun Riyad Mahrez dari Manchester City. Nah, sebagian besar dana perekrutan pemain tersebut belum terbayar.
“Klub-klub di Liga Arab Saudi akan ada di bawah tekanan buat memastikan jika tiap pembelian serta pembayaran mesti dipenuhi, ucap spesialis Premier League, Kieran Maguire.
“Mereka seluruhnya sadar jika pengajuan mereka buat jadi tuan rumah Piala Dunia 2030 ataupun 2034 tengah dipikirkan.”
Intinya, klub-klub Saudi tengah ada di bawah pengawasan ketat. Mereka tak boleh melakukan persoalan keuangan, FIFA bakal terus mengamati. Jadi, rumor pembayaran perekrutan semestinya tak jadi persoalan.
“FIFA memantau tiap utang perekrutan internasional. Jadi, akan begitu jelek bila terdapat banyak klub dari Saudi Pro League yang tidak berhasil bayar,” tambah Maguire.
“Saya duga ini tak bakal jadi permasalahan lagi. gagal bayar akan begitu jelek buat mereka, usaha pengajuan diri jadi tuan rumah Piala Dunia dapat terancam,” tutupnya.
