14 Sumur Milik Warga Di Kediri Tercemar Pertalite Karena Rembesan BBM

Sejumlah 14 sumur miliik masyarakat di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren Kota Kediri disinyalir terkontaminasi BBM atau Bahan Bakar Minyak berjenis Pertalite. Air sumur tersebut juga berganti warna keruh, kental, serta licin malah dapat terbakar bila disulut api.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur (ESDM Jatim), Oni Setiawan beranggapan, tercemarnya air sumur masyarakat itu karena rembesan dari BBM. Walaupun begitu Oni masih menanti hasil uji lab yang dilaksanakan pihak Pertamina di ITS Surabaya, buat mengerti lebih jelas kandungan apa aja yang terdapat di sumur masyarakat.

“Kalau itu bentuknya Pertalite artinya terdapat rembesan dari sumbernya. saat ini baru diteliti apakah di sekeliling sana terdapat tangki-tangki penyimpanan BBM, ” ujar Oni.

Oni mengatakan, rembesan diperkirakan dari BBM tersebut tampak dari sisi geologi wilayah Kediri terlebih di Kelurahan Tempurejo yang sedikit kemungkinan terdapat potensi minyak bumi ada di situ.

Karena, dari tipe batuan serta lapisan di area itu adalah endapan delta, ataupun sedimen dari kali Brantas serta vulkanik dari Gunung Kelud. alhasil, kemungkinan sedikit tak memiliki ketersediaan minyak bumi yang merembes di aliran sumur.

“Kalau itu Pertalite artinya bukan dari minyak bumi lantaran itu adalah BBM, jadi produk minyak bumi sesudah diolah melewati kilangan salah satu hasil produksinya ada Pertalite serta Solar (jenis BBM), ” ujarnya.

Bila air sumur itu terkontaminasi BBM, maka kuat perkiraan terdapat SPBU yang tangki penyimpanannya bocor melewati rembesan air yang larut di air tanah dangkal alhasil turut terendap di sumur lantaran ada cekungan.

“Nah ini masih diteliti. saya cuma memberikan logika. lantaran menurut masyarakat itu Pertalite bukan gas bumi, ” ujarnya.

Selanjutnya mengenai usaha penindakan bila ditemukan kebocoran, pihak dinas ESDM Jatim tak dapat melakukannya. karena keadaan itu jadi kewenangan pusat, lantaran BBM adalah sumber energi strategis.

Sedangkan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menegaskan bila pihak Pemprov terus membuat koordinasi dengan pemerintah Kota Kediri, mengenai air sumur terkontaminasi pertalite. Emil mengatakan bila sample air sumur tersebut sekarang ini tengah diteliti.

“Sample yang diperoleh dari sumur dijadikan dasar buat menilai, ” ujarnya.