Kabar Unik dan Aneh – Tato Tertua di Dunia Ditemukan di Mumi Mesir Kuno
2 min read
Penemuan tato gambar di lengan atas dua mumi Mesir kuno mengubah cara arkeolog dalam menafsirkan seni tubuh. Bukti penggunaan tinta sebagai tato pada sebelumnya ditunjukkan oleh tato di Afrika pada 1.000 tahun silam.
Tato yang lebih tua memang ada, tapi ini adalah seni bodi figuratif pertama kali ditemukan, bukan pola geometris. Garis dan simbol berbentuk S ditemukan di lengan atas dan bahu “Wanita Gebelein” – dinamai kota Mesir yang ditemukan di kota tersebut 100 tahun yang lalu.
Gambar seekor banteng liar, seekor domba Barbary (sejenis domba liar di Afrika yang terlihat sangat mirip kambing) ditemukan di lengan atas “Manusia Gebelein”. Mereka akan tinggal di Gebelein, sekitar 24 m (40km) selatan Luxor modern, antara 3.351 SM dan 3.017 SM, pada Periode Predealik sebelum Mesir disatukan oleh Firaun yang pertama.
Periset dari British Museum mengatakan bahwa tato wanita tersebut mungkin telah menunjukkan status, keberanian atau pengetahuan magis, sementara kecenderungan jantan adalah simbol kejantanan dan kekuatan.
Posisi tinta yang menonjol menunjukkan bahwa mereka dimaksudkan untuk terlihat sangat nyata, bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya bahwa tato di Mesir hanya dilakukan pada wanita.
Dokter Daniel Antoine, seorang kurator antropologi fisik di British Museum mengatakan: “Dia memiliki tongkat yang bengkok di bagian atas lengannya dan di bahunya, dia memiliki serangkaian ‘S’ (tanda) dan kita memiliki kesejajaran untuk orang-orang di ikonografi seni predynastic (sebelum sekitar 3.000 SM).
“Kami pikir garis melengkung mewakili stave – sebuah stik bengkok yang sering digambarkan dalam adegan seremonial dan mungkin mewakili status khusus tapi juga mereka sering menggambarkan adegan sebaur ritual di Mesir kuno.”
Tato paling awal di dunia ditemukan pada mayat mumi yang dikenal sebagai Oetzi, di mana mumi tersebut memiliki 61 desain geometris yang tersebar di sekujur tubuhnya, disusun menjadi 19 kelompok. Mumi yang ditemukan dalam kondisi beku tersebut ditemukan terpelihara dengan sangat baik di Pegunungan Alpen Italia pada tahun 1991 silam, dan kemungkinan telah tinggal di wilayah tersebut sejak 5.300 tahun yang lalu.
