Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional – Sistem Peringatan Dini Gagal Untuk Menyelamatkan Korban

2 min read

Ratusan orang tewas dan banyak yang masih hilang setelah tsunami melanda pulau Sulawesi di Indonesia pada hari Jumat, dipicu oleh gempa kuat.

Peringatan tsunami dikeluarkan – bertahan lebih dari 30 menit – tetapi tampaknya secara drastis meremehkan skala tsunami yang akan terjadi. Jadi apa yang salah?

Gempa berkekuatan 7,5 terjadi di lepas pulau Sulawesi pada pukul 18.03 waktu setempat (10:03 GMT) pada hari Jumat, yang memicu lusinan gempa susulan.

Badan meteorologi dan geofisika Indonesia BMKG mengeluarkan peringatan tsunami segera setelah gempa awal, memperingatkan gelombang potensial 0,5 hingga tiga meter.

Tapi itu mengangkat peringatan lebih dari 30 menit kemudian.

Palu – sebuah kota di Sulawesi yang terletak di teluk sempit – terkena gelombang setinggi enam meter. Air yang melonjak membuat bangunan runtuh dan menyebabkan kerusakan luas. Ratusan orang berkumpul untuk festival di tepi pantai dan itu adalah adegan horor ketika gelombang bertenaga di pantai – menyapu segalanya di jalan mereka.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Mitigasi Indonesia telah mengatakan bahwa sebagian besar korban di Palu tewas akibat tsunami.

Apakah orang-orang sadar ada tsunami?

Banyak kritikus menuduh BMKG telah mencabut peringatan terlalu awal, meskipun agensi mengatakan gelombang menghantam saat peringatan itu masih berlaku.

Ketua BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kepada Jakarta Post bahwa keputusan untuk mengakhiri peringatan dibuat setelah agensi menerima informasi tentang tsunami, termasuk pengamatan lapangan yang dilakukan oleh karyawan BMKG di Palu.

Dia menambahkan bahwa peringatan tsunami berakhir pada 18:37, menit setelah gelombang ketiga dan terakhir menghantam daratan. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada lagi gelombang tsunami setelah peringatan berakhir.

Tetapi ada masalah yang lebih besar – meskipun peringatan itu dikirimkan, dan menurut kementerian komunikasi, peringatan tsunami berulang dikirim ke warga melalui pesan teks – mereka mungkin tidak diterima.

Seorang juru bicara badan bencana mengatakan gempa telah meruntuhkan kekuatan dan jalur komunikasi di wilayah itu dan tidak ada sirene di sepanjang pantai – yang mungkin telah membuat peringatan pada dasarnya tidak berguna.

Satu video yang telah dibagikan secara luas di media sosial menggambarkan konsekuensi yang mengerikan. Ini menunjukkan seorang pria berteriak teriakan peringatan terhadap orang-orang di samping pantai, yang tetap tidak menyadari gelombang besar yang mendekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *