Kabar Nasional – Buruknya Pelayanan Di Tanjung Priok
2 min read
Presiden Joko Widodo mengatakan akan segera mencopot posisi para menteri beserta jajarannya seandainya mereka tidak dapat menurunkan waktu tunggu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan. Joko Widodo merasa terdapat sesuatu hal yang saat ini tengah dirahasiakan ketika dirinya datang ke Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kita wajib terbuka satu sama lain, saya bertanya tetapi tidak ada yang bisa menjawabnya, ya saya mencari jawabannya sendiri dengan cara saya sendiri. Jika sulit, bisa saja nanti Dirjennya akan saya copot dari posisinya, pelaku yang ada di lapangan juga akan saya copot, bisa saja juga menterinya yang akan saya copot.”ujar Joko Widodo ketika tengah melakukan kunjungan kerja, Rabu, 17 Juni 2015 di Tanjung Priok Jakarta.
Jokowi berharap pelabuhan dapat lebih cepat serta dapat lebih efisien dalam hal pelayanan, baik untuk para eksportir ataupun para importir. Presiden Jokowi juga sangat kecewa usai mendengar jawaban ketika melakukan kunjungan di Pelabuhan Tanjung Priok jika dwelling time masih ada sekitar 3 hari, 20 hari hingga sampai 25 hari.
“Kita sebagai institusi dari pemerintah, baik itu kementerian ataupun lembaga, saya hanya menginginkan kita dapat mendekatinya, tidak usah terlalu tinggi untuk berusaha menyamai “dwelling time” negara-negara lain ataupun negara tetangga.”harapan Joko Widodo.
Joko Widodo juga menegaskan jika kondisi tersebut telah lama terjadi dan ketidak efisienan bongkar muat tersebut membuat negara rugi sebesar Rp. 780 T.
“Jadi jangan diceritakan tentang hal-hal yang baik saja tentang hal ini. Siapa yang saat ini paling lambat dan mana juga yang saat ini menjadi terbaik. Kita wajib terus memperbaiki, kita juga wajib saling terbuka satu sama lain. Bertanya tidak bisa menjawab, ya jelas saya akan mencari tahu dan mencari jawaban itu sendiri.”
Jokowi mengatakan jika dirinya mempunyai pengalaman selama 28 tahun untuk berhadapan dengan pelayanan bongkar muat yang ada dipelabuhan terkait ekspor ataupun impor.
“Fakta tersebut sudah jadi makanan sehari-hari bagi diri saya. Saya meminta pak menteri, dan lembaga-lembaga terkai untuk dapat memperbaikinya. Nanti saya akan kembali cek, dilapangan, memakai cara saya.”
