Berita Regional Terhangat – Warga Aceh Utara Dihebohkan Semburan Lumpur dari Sumur
2 min read
Masyarakat Aceh Utara dihebohkan oleh kemunculan semburan lumpur yang bercampur dengan bebatuan dari sebuah sumur yang diketahui merupakan milik salah satu warga lokal. Kuat dugaan bahwa semburan lumpur tersebut dipicu oleh adanya kandungan gas metan. Semburan lumpur tersebut terjadi pada kawasan Desa Gelanggang Baro, Kec. Lapang. Sementara untuk titik lokasi semburan tersebut adalah dari sebuah sumur bor milik warga.
“Berdasar hasil dari penciuman serta pengamatan kami pada lokasi, semburan lumpur tersebut terjadi diduga lantaran dalam sumur itu ada kandungan gas metan,” terang Nuraina, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Aceh Utara ketika coba dihubungi oleh media pada hari Rabu (17/6/2015). Nuraina juga menambahkan bahwa berdasar sampel yang sempat diambil dari lokasi, petugas mencium bahwa lumpur tersebut memiliki bau seperti minyak tanah.
Jika dalam sumur itu memang tak ada gas, lanjut dia, maka mustahil pipa di dalam sumur tersebut bisa terbang dan menghasilkan sebuah ledakan lalu semburan lumpur yang bercampur dengan bebatuan. “Untuk sampel lumpurnya telah kita kirimkan menuju laboratorium yang ada di Banda Aceh demi memastikan apakah ada kandungan gas ataukah ada unsur lainnya yang mudah terbakar,” sebutnya.
Aktifitas pengeboran sumur tersebut dilakukan oleh warga dalam perkarangan rumah yang dilaporkan adalah milik Muhammad Nasir, seorang sekretaris desa lokal di hari Sabtu (13/6) yang lalu. Ketika dilakukan pengeboran hingga mencapai kedalaman 70 meter, secara tiba-tiba sumur tersebut mengeluarkan suara ledakan lalu disusul munculnya lumpur yang tersembur dan bercampaur bebatuan.
Pengeboran sumur tersebut memang ilegal dilakukan oleh warga. Warga sendiri sejatinya juga terpaksa melakukan hal itu, pasalnya krisis air bersih juga sudah cukup lama terjadi kawasan mereka. “Untung saja semburan lumpur tersebut tak eminta korban jiwa, hanya ada beberapa rumah warga yang rusak sedikit ,” kata Nuraina. Ia juga menghimbau pada masyarakat supaya tak melakukan pengeboran sumur sembarangan. Hal ini mengacu pada kondisi alam pada wilayah Aceh Utara yang merupakan kawasan rentan terjadi semburan lumpur serta gas.
