Info Nasional Terhangat – Pasien Terduga MERS Diisolasi RSU Soetomo
2 min read
Kian mewabahnya virus MERS CoV (Middle East Respiratory Symptom Coronavirus) di negara Korea Selatan, memang patut untuk diwaspadai. Pasalnya, saat ini RSU dr. Soetomo Surabaya, sedang menangani seorang pasien yang diduga terjangkit MERS CoV. Rumah sakit pun segera menangani pasien tersebut dengan perhatian ekstra. Pasien itu ditempatkan dalam ruang isolasi yang khusus.
“Benar, pada Senin malam (15 Juni 2015) saya sempat dikabari tentang kedatangan pasien suspect MERS CoV. Dan ternyata pada hari Selasa siang ia datang,” kata dr Dodo Anondo MPH, Direktur RSU dr Soetomo saat dihubungi media, pada Rabu 17 Juni 2015. Sementara pasien diduga MERS CoV yang dirawat di rumah sakit milik negara tersebut dilaporkan berjenis kelamin pria. Akan tetapi, Dodo mengaku tak tahu pasti tentang nama maupun kewarganegaraannya.
Dodo hanya mengatakan bahwa pasien itu awalnya ditangani RS PHC Surabaya, selanjutnya baru kemudian dirujuk menuju RSU dr Soetomo. Ia menegaskan bahwa pemeriksaan pada pasien terduga MERS CoV dilaksanakan sesuai dengan prosedur medis khusus guna penanganan terduga virus. Pasien akan menjalani swap alias mengambil lendir pada hidung selama 3 hari secara berturut-turut. Lendir tersebut nantinya akan dikirimkan menuju laboratorium guna diuji kebenarannya terkait virus itu. “Jika negatif, pasien pun akan dilepas,” sebutnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, ada 1 pasien terduga MERS CoV yang merupakan WNA Tiongkok bernama Di Jian Lie (37). Pria itu dievakuasi dari lokasi Pelabuhan Tanjung Perak. Ia adalah Anak Buah Kapal (ABK) dari MV Scotian Express yang sudah 5 hari yang lalu bersandar guna membongkar muatan jagung curah pada Dermaga Berlian. Saat ada informasi bahwa ada orang terindikasi MERS CoV, petugas kesehatan pada pelabuhan segera bereaksi dan melarikan Jian Lie menuju rumah sakit guna mendapat perawatan.
Lantaran pada RS PHC Surabaya tak mempunyai fasilitas khusus, Jian Lie pun terpaksa dirujuk menuju RSU dr. Soetomo. Lantaran masalah ini, kapal MV Scotian Express pun harus ditahan dulu. Kapal dengan 21 ABK orang tersebut lepas jangkar pada perairan Karang Jamuang.
