Kabar Kesehatan – Makan Ikan Dua Kali dalam Satu Minggu untuk Menangkal Penyakit Jantung Bagian 1
2 min read
Ada lebih banyak alasan bagi orang untuk membuat ikan menjadi bagian yang lebih besar dari makanan mereka , menurut American Heart Association.
Kelompok jantung telah lama menyarankan agar orang makan ikan – lebih disukai varietas lemak – sekali atau dua kali seminggu. Sekarang ini menegaskan kembali saran itu berdasarkan bukti tambahan bahwa ikan membantu menangkal penyakit jantung .
Secara khusus, orang dewasa harus berjuang untuk dua porsi 3,5 ons ikan setiap minggu, kata American Heart Association (AHA). Pilihan terbaik adalah ikan berminyak dengan asam lemak omega-3 dosis besar. Pilihan termasuk salmon, tuna albacore, mackerel, trout danau, herring dan sarden.
Apa pun yang Anda pilih, jangan menggorengnya, kelompok itu memperingatkan.
Itu karena penelitian telah menemukan bahwa pecinta ikan goreng mengalami peningkatan tingkat gagal jantung.
Asam lemak omega-3 utama pada ikan adalah EPA dan DHA, kata Sonya Angelone, ahli diet terdaftar dan juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics.
EPA memiliki efek anti-peradangan yang mungkin membantu melawan pengerasan dan penyempitan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung, kata Angelone.
Di luar itu, katanya, lemak omega-3 juga dapat membuat darah kurang rentan terhadap pembekuan, sementara dosis tinggi dapat membantu menurunkan trigliserida – sejenis lemak darah.
Ikan berminyak bukan satu-satunya sumber omega-3, kata Angelone, yang tidak terlibat dalam rekomendasi AHA.
“Biji chia, biji rami dan walnut adalah sumber yang baik dari asam alfa linolenat (ALA), yang merupakan prekursor EPA – yang kemudian diubah menjadi DHA,” kata Angelone.
Masalahnya, tambahnya, adalah bahwa hanya sejumlah kecil ALA yang dikonversi. Dan varian gen seseorang membantu menentukan konversi itu.
Sebaliknya, asosiasi jantung mencatat, 4 ons salmon setiap minggu akan memberikan orang dewasa dengan asupan harian omega-3 yang direkomendasikan – yaitu sekitar 250 miligram.
Nasihat asosiasi jantung terbaru tidak berbeda dari rekomendasi sebelumnya, yang dikeluarkan pada tahun 2002. Tetapi sekarang ada lebih banyak bukti untuk mendukungnya.
Eric Rimm, seorang profesor di Harvard School of Public Health, adalah penulis utama dari laporan AHA, yang diterbitkan 17 Mei di Circulation .
