Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Kucing Mampu Tingkatkan Resiko Alzheimer

2 min read

Kucing merupakan binatang peliharaan yang sangat menggemaskan, tidak jarang bagi pecinta kucing rela merogoh kocek yang besar untuk biaya pemeliharaan dan perawatannya. Akan tetapi banyak belum mengetahui memelihara kucing juga mempunyai resiko yang ditimbulkan, seperti terjangkitnya suatu penyakit.

Hewan lucu tersebut bisa meningkatkan resiko Alzheimer pada pemiliknya. Seperti itulah menurut laporan baru – baru ini yang mengatakan, parasit yang pada umumnya diketemukan di kotoran kucing mengubah kimiawi di otak manusia, dan menjadikannya tempat yang subur untuk berkembangnya penyakit tersebut.

Penemuan baru tersebut diketahui dari studi yang sebelumnya, dengan menghubungkan parasit yang terdapat pada kucing -Toxoplasma godii – dengan meningkatnya gangguan kecemasan, sziofenia dan resiko kanker otak.

Seperti yang dilansir di Daily Mail, Kamis (26-01-2017), dilaporkan bahwa hampir dari sepertiga orang di dunia disinyalir memiliki infeksi T.gondii serta resiko lainnya. Termasuk pemelihara kucing yang tidak membersihkan tangannya dengan bersih setelah melakukan pembersihkan pada tempat kotoran kucing. Termasuk juga ibu hamil, yang dapat menularkan infeksi tadi ke janinnya.

Ketika infeksi mulai terjadi, maka parasit tersebut akan menjalar pindah ke otak. Simtomnya bisa beragam, serta dari beberapa orang menyampaikan bahwa mereka tidak merasakan tanda – tanda yang tampak dari luar untuk infeksi tadi. Dan ada juga dari beberapa orang lainnya yang langsung merasakan sakit yang parah serta menunjukkan beberapa tingkah laku dan  terjadi perubahan kimiawi otak yang menyerupai skizofrenia.

Akan tetapi, karena infeksi kronis ini yang menjadi target adalah otak, para peneliti lantas melakukan penelitian apakah hal itu bisa menjadi penyebab Alzheimer,  skizofrenia, atau gangguan suasana hati dan tidak hanya seperti tanda – tanda dari penyakit – penyakit tadi.

Seperti yang di tulis di dalam Journal of Parasitology yang berfokus di tikus, beberapa dari tikus tersebut telah terinfeksi dan lainnya dirancang untuk dijadikan model penyakit Alzheimer. Selanjutnya tikus – tikus tersebut kemudian diuji untuk perubahan tingkah laku dan perubahan pada molekularnya.

Para penulis dari penelitian, yang berasal dari Lorestan University of MedicaI Sciences di Iran menemukan, setalah terjangkiti infeksi parasit, tikus itu memliki gangguan pada ingatannya dan fungsi memorinya, sama halnya pada meraka dengan penyakit Alzheimer.

Infeksi itu juga menjadikan kimia otak tikus tadi. Pada satu grup tikus tersebut, infeksi meningkat hampir sama seperti penyakit Alzheimer.

Michael Sukhdeo,  sebagai editor dari Journal of Parasitology menuturkan, menjadi kemungkinan yang besar bahwa T.gondii berhubungan dengan Alzheimer, “Mengingat parasit tersebut juga suka tinggal di dalam otak”.

“Hal itu juga menjadi kekhawatiran sendiri bagi kesehatan masyarakat dan wanita hamil, yang sangat disarankan untuk tidak membersihkan wadah kotoran kucing, dikarenakan kekhawatiran janin yang bisa terinfeksi,”tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *