Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Jam Kerja Yang Panjang Dapat Sebakan Masalah Jantung

2 min read

Budaya kerja di kantor selama berjam-jam dapat mempengaruhi lebih dari sekedar kehidupan sosial masayarakat. Menurut sebuah studi menemukan bahwa hari-hari yang panjang di tempat kerja bisa menjadi hal yang buruk bagi jantung.

Sudah ditetapkan bahwa berjam-jam di kantor bisa meningkatkan risiko stroke. Saat ini tampaknya lebih dari 55 jam per pekan berarti menimbulkan 40% lebih tinggi kesempatan untuk mengembangkan detak jantung yang tidak teratur, yang dikenal sebagai atrial fibrillation (AF), bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.

AF terjadi karena dorongan listrik alami yang mengendalikan ritme normal jantung untuk kehilangan koordinasi mereka. Penderita mungkin mengalami palpitasi, sensasi denyut nadi yang kencang atau ireguler, serta terasa sesak dan pusing.

Tetapi, beberapa orang dengan AF tidak mendapatkan gejala sama sekali, itulah sebabnya British Heart Foundation mendorong orang untuk memeriksa apakah denyut nadinya teratur dan menemukan dokter umum jika mereka memiliki keraguan. Penting untuk mendiagnosa AF karena meningkatkan kemungkinan terkena stroke lima kali lipat, dan perawatan pengencer darah akan dapat menurunkan risiko ini.

Tim penliti, yang dipimpin oleh Profesor Mika Kivimaki dari departemen epidemiologi di University College, London, menganalisis data tentang pola kerja 85.494 pria dan wanita paruh baya yang berasal dari Inggris, Denmark, Swedia dan Finlandia.

Peserta dimasukkan ke dalam kelompok sesuai dengan pola kerja mereka, dengan 35-40 jam per pekan yang dianggap sebagai kelompok yang terkontrol. Tidak ada yang didiagnosa memiliki AF di awal penelitian, yang diterbitkan di Europena Heart Journal.

Setelah pengembangan selama 10 tahun, dengan rata-rata 12,4 per 1.000 orang telah mengembangkanAF, namun tidak keseluruhannya bekerja selama 55 jam atau lebih, hal seperti ini lebih tinggi dengan persentase sebesar 17,6 per 1.000 orang.

Mereka yang bekerja berjam-jam lebih lama akan mengalami kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, merokok lebih banyak dan mengkonsumsi lebih banyak alkohol. Tapi kesimpulan tim tentang jam kerja yang lebih lama dan AF tetap ada setelah mempertimbangkan faktor-faktor ini.

Para peneliti mengaku beberapa keterbatasan dalam penelitian mereka, mereka hanya meminta peserta tentang jam kerja di awal, sehingga tidak dapat menjelaskan bagaimana pola kerja mungkin telah berubah selama 10 tahun. Tim juga tidak tahu apakah jenis pekerjaan tertentu lebih berisiko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *