Kabar Kesehatan – Hindari Tato Ketika Sistem Kekebalan Tubuh Terganggu Bagian 1

Jika sistem kekebalan tubuh Anda tidak kuat dan sehat, maka Anda mungkin mengalami efek samping yang tidak terduga setelah melakukan tato – demikian dugaan kasus seorang wanita yang mencari pengobatan untuk rasa sakit yang misterius dan terus-menerus di pinggul kiri, lutut, dan paha.

Masalah baru jurnal BMJ Case Reportsmenampilkan studi kasus seorang wanita yang mencari bantuan medis karena rasa sakit yang hebat dan terus-menerus di pinggul kiri, lutut, dan paha setelah mendapatkan tato paha kirinya beberapa bulan sebelumnya.

Pada 2009, ia menjalani transplantasi paru-paru ganda yang membutuhkan terapi imunosupresan jangka panjang, untuk menghindari respons penolakan transplantasi.

Ini, tentu saja, berarti seluruh sistem kekebalannya terganggu, dan itu tidak akan bereaksi terhadap agen asing di dalam tubuh dengan cara yang sama seperti biasanya.

Namun, dia tidak curiga bahwa efeknya akan mengganggu dengan cara apa pun dengan penghargaannya terhadap tato.

Karena dia sudah memiliki tato yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya, dia memutuskan untuk membeli lagi pada Januari 2015, di paha kirinya. Segera setelah prosedur, ia mengalami beberapa iritasi kulit ringan di daerah tersebut, tetapi ini tidak biasa dan hanya efek sementara.

Lebih memprihatinkan, bagaimanapun, 9 hari setelah mendapatkan tato ini, dia mulai mengalami rasa sakit yang parah di lutut kirinya dan paha, manajemen yang membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang kuat.

Belakangan, gejalanya menjadi kurang parah. Tetapi setelah 10 bulan, mereka belum sepenuhnya menghilang.

“Rasa sakitnya masih menyusahkan, konstan di alam, dan menyebabkan gangguan tidur yang teratur,” tulis para penulis analisis kasus.

Mereka adalah William Thomas Wilson, Mannix O’Boyle, dan William J. Leach, yang semuanya berasal dari National Health Service (NHS) Greater Glasgow dan Clyde di Inggris.

Peradangan yang tidak biasa yang disebabkan oleh tato?

Wanita itu akhirnya meminta saran dari klinik rheumatologi, di mana dia memiliki serangkaian tes yang dilakukan, tetapi semua hasil menunjukkan rentang normal.

Namun, ketika para dokter memutuskan untuk melakukan biopsi otot pahanya, menjadi jelas bahwa wanita itu memiliki sesuatu yang disebut “myopathy inflamasi.” Dalam bahasa Inggris sederhana, ini adalah peradangan kronis pada otot, ditandai dengan rasa sakit dan kelemahan otot.

Bersambung ke bagian dua …