Sat. Apr 15th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Warga Afghanistan Berunjuk Rasa Setelah Bom Mobil

2 min read

Pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri dari pemerintahan Afghanistan setelah insiden bom mobil yang menghancurkan pada pekan ini. Unjuk rasa tersebut berujung bentrokan dengan kepolisian anti huru hara di Kabul pada hari Jumat (2/6) dalam sebauh konfrontasi yang mengakibatkan setidaknya empat pengunjuk rasa tewas.

Protes tersebut semakin menambah tekanan pada pemerintahan yang rapuh dan terbagi dari Presiden Ashraf Ghanis yang tidak berdaya untuk menghentikan serangkaian serangan di ibukota yang telah membunuh ratusan warga sipil dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan bom pada hari Rabu (31/5) kemarin pada awal bulan suci Ramadhan adalah salah satu serangan yang terburuk di ibukota Afghanistan sejak kampanye kepemimpinan bentukan dari Amerika Serikat untuk menggulingkan Taliban pada tahun 2001 silam.

Lebih dari 1.000 demonstran, banyak dari mereka yang membawa foto dari korban bom mobil berkumpul di pagi hari waktu setempat di dekat lokasi ledakan tersebut, yang menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai 460 orang, Mereka meminta Ghani dan Chief Executive Abdullah untuk bertanggung jawab.

“Masyarakat internasional harus menekan mereka dan memaksa mereka untuk mengundurkan diri. Mereka tidak mampu untuk memimpin negara ini, ” kata Niloofar Nilgoon, salah satu dari sejumlah besar wanita yang ikut ambil bagian dalam demonstrasi tersebut.

Para pengunjuk rasa juga membawa spanduk yang bertuliskan “Ghani! Abdullah! Mundur!” beserta dengan foto-foto dari Ghani dan pemimpin lainnya dengan wajah yang dicoret-coret.

Kepoilisian anti huru-hara menggunakan meriam air dan gas air mata untuk memblokir pengunjuk rasa agar tidak samapi ke jalanan menuju ke istana kepresidenan. Terdengar letusan tembakan yang teratur saat mereka menembaki ke arah kerumunan, banyak diantaranya melemparkan batu ke arah pasukan keamanan.

Sedikitnya empat orang telah tewas dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka yang keseluruhannya dilarikan ke rumah sakit darurat yang dikelola oleh pemerintah Italia, yang terletak di dekat lokasi demonstrasi. Beberapa mayat, yang terbungkus dengan kain kafan putih, juga di bawa oleh para pengunjuk rasa.

Sebuah pernyataan dari kantor Ghani mengulangi kecamannya atas serangan pada hari Rabu (31/5) dan mendesak para demonstran untuk tidak membiarkan oportunis mengganggu gerakan sipil mereka dan menggunakan kesempatan ini untuk menaburkan kekacauan demi keuntungan mereka sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *