Kabar Internasional – Enam Tewas Dalam Serangan Yang Terjadi Di London Bridge

Terduga militan yang dicurigai membawa van ke jalur pejalan kaki dengan kecepatan tinggi di London Bridge pada Sabtu (3/6) malam. Sebelum kemudian menusuk revelers di jalan-jalan di dekatnya, yang menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai hampir 50 orang lainnya.

Polisi bersenjata bergegas ke tempat kejadian dan dalam waktu delapan menit setelah menerima panggilan darurat pertama dan telah menembak mati ketiga penyerang yang kesemuanya adalah laki-laki di area Borough Market yang berada di dekat jembatan.

Serangan tersebut terjadi hanya berselang lima hari menjelang pemilihan parlemen yang akan diselenggarakan pada hari Kamis (8/6) pekan depan. Seorang juru bicara Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa Partai Konservatif yang berkuasa menghentikan kampanye nasional pada hari Minggu (4/6).

“Setelah informasi pembaruan dari petugas polisi dan keamanan, saya dapat memastikan bahwa insiden mengerikan di London diperlakukan sebagai tindakan potensial terorisme,” kata May dalam sebuah pernyataan karena kejadian tersebut terjadi.

Serangan tersebut terjadi kurang dari dua minggu setelah seorang pembom bunuh diri membunuh 3 orang pada sebuah konser pop oleh penyanyi asal Amerika Serikat, Ariana Grande di Manchester di Inggris bagian utara, dan pada bulan Maret yang lalu, seorang pria membunuh lima orang setelah berkendara ke kerumunan pejalan kaki di Westminster Bridge di London tengah. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan terakhir ini.

“Sayangnya, enam orang tewas di samping ketiga penyerang yang ditembak oleh polisi,” kata Mark Rowley, perwira anti terorisme Inggris, yang menambahkan bahwa ketiga penyerang tersebut telah mengenankan rompo peledak yang kemudian ditemukan bahwa hal tersebut adalah berita palsu.

BBC menunjukkan sebuah foto dari dua orang kemungkinan penyerang yang ditembak oleh polisi, yang salah satunya memiliki sebuah tabung yang diikat ketubuhnya. Beberepa jam setelah serangan, daerah tersebut tetap ditutup dan dipatroli oleh petugas polisi dan petugas kontra terorisme bersenjata.

Layanan Ambulans London mengatakna bahwa 48 orang telah dibawa ke lima rumah sakit di seluruh kota dan beberapa lainnya dirawat di tempat kejadian karena hanya mengalami luka ringan. Walikota London, Sadiq Khan mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang mengalami luka berada dalam kondisi yang kritis.