Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Walikota Calais Larang Pendistribusian Makanan Kepada Imigran

2 min read

Walikota dari Kota Calais telah mengeluarkan larangan terhadap pendistribusian makanan kepada para imigran. Sebagai bagain dari kempanye pencegahan munculnya kamp-kamp pengusian baru ketika ratusan orang yang kembali ke pelabuhan sejak tiga bulan yang lalu setelah kamp asli sebelumnya telah dihancurkan.

Natacha Bouchart yang berasal dari partai Les Republicans mengatakan bahwa dirinya akan mengimplementasikan aturan tentang pencegahan distribusi makanan terhadap para imigran, dan dokumen legal telah di atur untuk melarang dan akan di umumkan di kamp pengungian pada hari Kamis (2/3). Otoritas setempat telah bersiap untuk menghalangi upaya oleh badan amal lokal untuk membuka acara penggalangan dalan untuk imigran remaja di kota tersebut.

Relawan yang medistribusikan makanan memgatakan bahwa mereka telah dipaksa untuk melakukan pendistribusian secara sembunyi-sembunyi karena kehadiran polisi yang terus meningkat. Badan amal untuk mengungsi tersebut mengatakan  bahwa mereka akan mengabaikan larangan tersebut tetapi akan tetap menempuh jalur hukum.

Keputusan walikota yang tertanggal 2 Maret, mengatakan bahwa upaya untuk mendistribusikan makanan kepada imigran baik individu maupun kelompok di daerah sekitar lokasi bekas kamp menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan tersebut. Hal tersebut juga melarang pertemuan yang bekepanjangan di daerah, yang pada dasarnya melakukan distrubusi makanan di daerah tersebut adalah pelanggaran.

Sarah Arrom, yang telah memberikan bantuan untuk mendistribusikan makanan dengan yayasan penggalangan dana Utopia56 untuk waktu sekitar empat bulan mengatakan bahwa polisi telah menembakkan gas air mata untuk menghalangi relawan untuk memberikan makan pagi kepada sekitar 30 remaja di lapangan yang berada di dekat jalan tol di luar kota pada hari Kamis (2/3).

“Mereka ingin menghentikan pendistribusian dan mereka menginginkan orang untuk berhenti tidur di area tersebut. Sebelumnya tidak pernah ada has air mata ketika kami berupaya untuk memberikan makanan,” kata Arrom.

Dua kali dalam satu minggu ini, pengungsi remaja telah ditahan oleh petugas kepolisian setempat setelah mengunjungi pusat Secour Catholique, yang memberikan bantuan untuk mandi kepada para pengungsi di kota tersebut. Kondisi tersebut dianggap semakin menjadi masalah bagi para pengungsi. Mereka diyakini tidak tidur dan tidak dapat mandi, dan mereka berada dalam kondisi kelelahan. Masa depan para pengungsi sendiri menjadi lebih dikawatirkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *