Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Tentara Uganda Tertuduh Penyerang Dan Pemerkosa Akan Hadapi Pengadilan

2 min read

Militer Uganda telah melancarkan penyelidikan atas tuduhan permerkosaan dan eksploitasi oleh tentara yang mencari kelompok pemberontak. Pasukan militer itu sendiri tengah berupaya untuk memberantas pemberontak yang terkenal dengan nama Lord’s Resistance Army (LRA) yang berada di Republik Afrika Tengah (CAR).

Setidaknya dua perwira non-komisioning akan tampil dalam persidangan pengadilan militer karena dugaan pemerkosaan yang dilakukan di Republik Afrika Tengah antara tahun 2015 dan 2017.

Pada bulan lalu, Human Rights Watch menuduh pasukan yang ditugaskan di CAR sebagai bagiand ari Misi Uni Afrika untuk memberantas LRA yang secara seksual mengkeksploitasi atau menyalahgunakan wewenangnya untuk setidaknya terhadap 13 orang perempuan dan anak perempuan sejak tahun 2015 silam, termasuk setidaknya satu pemerkosaan dan mengancam beberapa korban untuk tetap diam.

“Angkatan Pertahanan Rakyat Uganda tidak melakukan toleransi terhadap semua tindakan yang terkait dengan eksploitasi dan pelecehan seksual. Petunjuk telah diberikan untuk menyelidiki kasus-kasus yang baru-baru ini dilaporkan. Kami tidak bisa mentolerir petugas yang bersalah. Investigasi yang tepat sedang dilakukan. Pelakunya akan diadili di pengadilan militer dan dihukum sesuai dengan hukum kami,” kata juru bicara militer Uganda, Richard Karemire.

Pasukan Uganda yang berjumlah 2.500 tentara telah dikerahkan di CAR sejak tahun 2009 sebagai bagian dari gugus tugas regional Uni Afrika, di samping pasukan khusus Amerika Serikat, untuk menangkap atau membunuh anggota LRA, khusunya pemimpin LRA, Joseph Kony. Namun kedua pasukan tentara tersebut telah menarik diri pada bulan April di tengah klaim bahwa misi untuk menetralisir dan menurunkan intensitas pemberontakan telah tercapai, dan bahwa LRA tidak lagi menjadi sebuah ancaman.

Kony dan kelompok pejuang bersenjata yang berkurang saat ini diyakini berjumlah sekitar 120 anggota dan tetap menyebar di wilayah terpencil di CAR, Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo.

Dalam laporannya, pada awal tahun 2017 kemarin, HRW telah melakukan wawancara terhadap 13 orang wanita dan tiga gadis muad, yang telah menggambarkan eksploitasi atau pelecehan sejak tahun 2010 oleh tentara Ugana di kota Obi, CAR, bagian selatan, di mana pasukan Uganda berbasis di wilayah tersebut. Mereka juga mendengar laporan yang kredibel tentang kasus lain. Dua dari wanita tersebut adalah anak-anak ketika dugaan pelanggaran itu terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *