Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Suriah Mungkin Sedang Kembangkan Jenis Senjata Kimia Baru

2 min read

Pemerintah Suriah mungkin sedang mengembangkan jenis senjata kimia baru. Dan Presiden AS Donald Trump siap untuk kembali memerintahkan tindakan militer melawan pasukan pemimpin Suriah Bashar al-Assad jika perlu untuk mencegah serangan kimia, kata perwira senior AS, Kamis (1/2).

Pemerintah Assad diyakini telah menyimpan sebagian dari persediaan bahan kimianya meskipun ada kesepakatan AS-Rusia dimana Damaskus seharusnya menyerahkan semua senjata tersebut untuk penghancuran pada tahun 2014, kata pejabat tersebut. Pasukan Assad terus-menerus menggunakan senjata kimia dalam jumlah yang sedikit sejak serangan mematikan pada April lalu yang menarik serangan rudal AS di sebuah pangkalan udara Suriah, kata pejabat tersebut kepada wartawan dalam sebuah briefing.

Karakteristik beberapa serangan baru-baru ini menunjukkan bahwa Suriah mungkin mengembangkan senjata dan metode baru untuk mengirimkan bahan kimia racun, yang mungkin akan membuat lebih sulit untuk melacak asal-usul mereka, kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama. Tapi mereka menolak memberikan spesifikasinya.

Serangan sarin yang mematikan di daerah yang dikuasai pemberontak pada bulan April mendorong Trump untuk memerintahkan serangan rudal tahun lalu di pangkalan udara Shayrat, dari mana operasi Suriah dikatakan telah diluncurkan.

“Kami berhak menggunakan kekuatan militer untuk mencegah atau mencegah penggunaan senjata kimia,” kata seorang pejabat, sambil menolak untuk menentukan seberapa serius serangan kimia harus dilakukan untuk menarik tanggapan militer AS yang baru.

Jika masyarakat internasional tidak bertindak cepat untuk meningkatkan tekanan pada Assad, senjata kimia Suriah dapat menyebar melampaui Suriah dan mungkin bahkan “ke tepian AS,” kata seorang pejabat kedua.

Pejabat tersebut mengulangi pernyataan Presiden AS Rex Tillerson yang terakhir bahwa Rusia, sekutu Assad dalam perang sipil multi-pihak Suriah, bertanggung jawab atas kegagalan menerapkan larangan senjata kimia tersebut. Rusia membantah terlibat, dan pemerintah Suriah telah mengatakan bahwa mereka tidak melakukan serangan apapun.

Baru-baru ini, pejabat Barat mencurigai pemerintah Suriah terkena serangan gas klorin di daerah kantong pemberontak di timur Damaskus pekan lalu yang membuat sedikitnya 13 orang sakit. Pejabat AS juga mengatakan bahwa militan Negara Islam telah menggunakan senjata kimia seperti mustard sulfur dan klorin dan telah menggunakan alat peledak improvisasi untuk mengirimkan bahan kimia tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *