Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pria Muslim di Xinjiang, Dipenjara Karene Menonton Film Religi

2 min read

Pemerintah China telah menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 7 tahun pada Eli Yasin, penduduk dari Desa Chagrag, Aksu, Provinsi Xinjiang. Pria yang berusia 40 tahun tersebut, merupakan etnis Uighur. Yasin telah dituding oleh aparat bahwa dirinya terinspirasi untuk melakukan jihad setelah dirinya kedapat menontong sebuah film yang berkisah tentang migrasi muslim.

Berdasarkan pengakuan dari para tetangga serta keluarga Yasin, film tersebut sebenarnya menceritakan tentang perjalanan spiritual muslim dan mengunjungi lokasi wisata religi yang berada di Timur Tengah. Yasin telah ditahan tanpa adanya pengadilan semenjak bulan Mei 2015 yang lalu.

Sumber yang telah mengetahui isu tersebut, menyatakan bahwa otoritas keamanan dari Xinjiang menolak untuk mengkaji isi dari film religi yang sudah ditonton oleh Yasin, sebagaimana yang telah dilaporkan oleh Radio Free Asia pada Kamis 12/5/2016.

“Itu merupakan film yang sensitive,” ungkap sumber tersebut menirukan ucapan dari pejabat keamanan China bagian Xinjiang. Tidak hanya Yasin yang telah ditahan, dua adik perempuan serta adik ipar lelakinya mengalami nasib yang sama dengan Yasin, telah ditahan tanpa dijatuhi hukuman.

Hesen Eysa selaku Kepala Keamanan Desa Chaghraq justru telah membantah adanya tudingan kepada Yasin. Dirinya yakin bahwa tetangganya tersebut tak mungkin tertarik untuk mengikuti ajaran Islam radikal.

“Dia hanya seorang petani miskin, begitu juga dengan keluarganya. Untuk bertahan hidup saja meraka sudah susah, apalagi member makan serta menyekolahkan anak mereka,” ungkap Eysa.

“Vonis tersebut sangat dan sangat tidak adil,” imbunya.

Sejak tahun 2012, pemerintah China memang tengah memperkuat represi pada kwasan Xinjiang. Sebab daerah tersebut berbatasan dengan Asia Tengah, dimana pada daerah tersebut merupakan menjadi tempat mukimnya dari etnis Uighur dimana mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Kelompok etnis yang berdekatan dengan penduduk Turki tersebut, kerap kali dituding bisa dengan mudah akan tertarik dengan paham radikal serta berencana untuk melakukan terror pada seantero Tiongkok.

Sementara itu, warga Uighur telah menuduh bahwa kebijakan represif Beijing tersebut telah meradikalisasi sejumlah orang. Bahkan kelompok penggiat HAM dunia sudah berkali-kali meminta kepada China agar tidak melakukan kekerasan secara sepihak tanpa adanya bukti kepada minoritas uighur. Karena sentiment dari isu SARA yang telah dipelihara oleh Xinjiang, sudah ada lebih dari 100 orang warga sipil serta polisi yang tewas dalam 3 tahun terakhir ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *