Kabar Internasional – Pasukan Irak Serang Bandara Mosul Dalam Upaya Merebut Kembali Dari ISIS

Pasukan Irak berhasil menguasai secara penuh bandara Mosul pada Kamis (23/2) pagi. Upaya tersebut telah menandai momen penting dalam mendorong untuk merebut kembali kota tersebut dari kelompok militan ISIS.

Kemajuan yang didapatkan di bandara yang berada di wilayah Mosul bagian barat daya tersebut akan memungkinkan pasukan untuk menggunakan area tersebut secara luas, yang memperluas daerah untuk meluncurka operasi ke pinggiran barat dari benteng, di mana beberapa ribu pejuang paling berpengalaman dari ISIS telah disiapkan untuk mempertahankan kota tersebut.

Dengan didukung oleh pesawat temur dari Amerika Serikat dan pesawat tanpa awak, pasukan koalisi nasional yang pertama terbang ke lapangan terbang dan telah mengamankan sebagian landasan pacu pada tengah hari waktu setempat. Militan telah meletakkan ranjau di seluruh kompleks bekas bandara dan bentrokan berat terjadi untuk membawa kemajuan.

Seorang juru bicara dari pasukan kontra terorisme Irak, Sabah al-Numan, mengatakan: “Pasukan kami mulai melakukan operasi besar pada pagi ini dengan menyerbu basis bandara Ghatlani dan saya dapat mengkonfirmasi bahwa itu hanya masalah waktu sebelum kami bisa mengontrol seluruh wilayah”.

Perebutan kembali dari markas tersebut akan memberikan kekuatan dan kontrol dari pasukan yang didukung oleh Amerika Serikat yang telah memiliki dua lapangan udara besar di dekat Mosul, yang lain masih diupayakan untuk direbut kembali adalah markas militer Qayyarah di selatan kota Mosul.

Kalah dalam jumlah dan persenjataan ISIS diharapkan akan terus mengintensifkan kampanye gerilya yang digunakan di timur kota untuk memperlambat kemajuan untuk kembali menguasai wilayah bagian barat, situasi wilayah yang kemungkinan mempersulit pasukan militer.

Jalan-jalan sempti di Mosul bagian barat akan membuat situasi semakin sulit bagi kendaraan militer lapis baja, yang berarti banyak pertempuran akan perlu dilakukan dengan metode dari rumah ke rumah. ISIS diketahui telah mengerahkan puluhan pelaku bom bunuh diri disepanjang wilayah yang berdekatan dengan kota.

Seorang tentara jihad asal Inggris, Jamal al-Harits, yang terlahir bernama Ronald Fiddler, diduga telah menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri dan telah meledakkan diri di daerah yang dikenal sebagai Abu Saif pada hari Senin (20/2).