Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Oposisi Venezuela Berpikir Apakah Akan Melawan Maduro dalam Pemungutan Suara

2 min read

Oposisi Venezuela meringkuk pada hari Kamis (8/2) dan memperdebatkan apakah akan berpartisipasi dalam pemilihan presiden April yang kontroversial. Meskipun ada dua kandidat terbaik dan dewan pemilihan yang mendukung Presiden Nicolas Maduro.

Otoritas pemilihan pada hari Rabu (7/2) menetapkan pemilihan untuk 22 April setelah perundingan mediasi di Republik Dominika antara pemerintah sayap kiri yang tidak populer dan sebuah koalisi oposisi ambruk, membuat Maduro menjadi favorit untuk dipilih kembali. Pembalap bis dan pemimpin serikat berusia 55 tahun itu berjalan meski ada ketidakpopuleran yang meluas dan krisis ekonomi yang menghancurkan yang telah melahirkan gizi buruk, penyakit, hiperinflasi dan emigrasi.

Setelah bertahan selama berbulan-bulan demonstrasi jalanan besar tahun lalu, Maduro telah mengkonsolidasikan kekuatannya dengan menciptakan superbody legislatif baru dan mengesampingkan partai-partai oposisi. Musuhnya terbelah tentang apakah mereka harus melawannya.

Ada yang mengatakan bahwa berpartisipasi dalam apa yang mereka anggap sebagai pemilihan palsu hanya akan memberi legitimasi kepada pemerintah yang otoriter. Tokoh yang paling populer keduanya tidak bisa berlari; Henrique Capriles dilarang menjabat sementara Leopoldo Lopez berada di bawah tahanan rumah. Beberapa negara, termasuk negara-negara Amerika Latin utama, telah mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut tidak akan memiliki legitimasi. Namun aktivis oposisi lainnya mengatakan bahwa mereka harus tetap mendapat tekanan dengan memberikan suara, dan sebuah kegusaran bisa terjadi karena jijik publik terhadap penampungan nasional.

Pemimpin oposisi Julio Borges mengatakan koalisi akan bertemu Kamis siang. “Kita bicara … berjam-jam sampai kita merespons bangsa,” katanya kepada radio setempat.

Ada risiko oposisi yang terus-menerus bertengkar akan terbelah strategi, dengan beberapa memboikot pemungutan suara dan yang lainnya mendukung kandidat yang berbeda. Maduro, sementara itu, telah menikmati pidato kampanye sehari-hari. Selama acara berjam-jam yang disiarkan di televisi pemerintah, para pendukung bertepuk merah bersorak menyanyikan jingle kampanyenya “Everyone with Maduro” saat dia menari salsa dengan wanita pertama Cilia Flores, yang dia sebut “Kombatan Pertama”.

Maduro juga telah menjauhkan diri dari pendahulunya yang karismatik, almarhum Hugo Chavez. Dia dan sekutunya telah keluar dari era Chavez yang dikenal sebagai Partai Sosialis Bersatu Venezuela (PSUV) untuk menciptakan sebuah gerakan baru yang disebut We Are Venezuela.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *