Kabar Internasional – Malawi Hancurkan Gerombolan Lynch ‘Vampire’

Petugas kepolisian di negara bagian Malawi tenggara menyatakan bahwa mereka telah menangkap 140 anggota massa lynch yang menyerang orang-orang yang dicurigai sebagai vampir. Sedikitnya ada delapan orang yang diyakini terbunuh, termasuk dua pria pada hari Kamis (19/10) di kota kedua, Blantyre.

“Seseorang dibakar dan yang lainnya dirajam,” ungkap salah seorang polisi yang bertugas saat itu. Dua lainnya ditangkap karena mengancam untuk menyedot darah orang tapi polisi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki laporan medis tentang penyanderaan darah yang sebenarnya.

Kewaspadaan akan pembunuhan itu dimulai pada 16 September lalu ketika setidaknya tiga orang yang dicurigai sebagai pengisap darah dibunuh oleh gerombolan. Pemimpin adat di Malawi selatan percaya rumor vampir mulai melintasi perbatasan di Mozambik dimana rumor pengisap darah telah menyebabkan keresahan minggu ini. Di Mozambik, para pemrotes menargetkan polisi karena mereka yakin mereka melindungi vampir yang sebenarnya, yang memimpin seorang administrator kota utara untuk melarikan diri dari kota tersebut.

Warga desa di daerah ini percaya sepenuhnya bahwa pengisapan darah manusia adalah bentuk ritual yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mendapatkan kekayaan. Mereka juga percaya bahwasanya mereka gagal menangkap pengisap darah karena mereka menggunakan kekuatan diluar nalar manusia.

“Jika komunitas ini percaya pada penjelasan magis misterius untuk beberapa hal, maka orang akan cenderung menganggap kesulitan mereka pada apa yang mereka sebut penghisap darah,” jelas Dr. Chioza Bandawe, seorang psikolog klinis di Universitas Malawi.

“Bagi sebagian orang yang percaya, harapan hidup seakan keluar dari mereka. Tapi ini telah diungkapkan pada orang-orang yang tidak bersalah atau pada orang-orang yang berbeda,” lanjutnya.

James Kaledzera, juru bicara kepolisian Malawi, mengatakan seperti diberitakan BBC bahwa patroli polisi telah ditingkatkan di daerah-daerah yang terkena dampak. “Kami akan menangkap siapa saja yang dianggap telah mengambil bagian dalam pembunuhan tersebut”, ungkapnya. Peraturan jam malam telah diberlakukan di bagian selatan, dan awal bulan ini, PBB memerintahkan staf-stafnya untuk pindah ke daerah yang lebih aman.

Presiden Peter Mutharika, yang telah berkunjung ke daerah-daerah yang bersangkutan, telah berjanji untuk menyelidiki pembunuhan tersebut. Di salah satu negara termiskin di dunia ini banyak lembaga bantuan dan organisasi non-pemerintah bekerja. Standar pendidikan rendah, dengan kepercayaan pada ilmu sihir tersebar luas. Kewaspadaan akan kekerasan yang terkait dengan rumor vampir juga pernah viral di sana pada tahun 2002.