Kabar Internasional – Houthi Yaman Siap Untuk Menghentikan Serangan Laut Merah

Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada hari Selasa siap untuk secara sepihak menghentikan serangan di Laut Merah untuk mendukung upaya perdamaian, beberapa hari setelah Arab Saudi menangguhkan ekspor minyak melalui saluran Laut Merah strategis menyusul serangan terhadap tanker minyak mentah pekan lalu.

Yaman, di mana koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi gerakan Houthi yang diarahkan Iran dalam perang tiga tahun, berbatasan dengan selat Bab al-Mandeb, yang merupakan salah satu rute perdagangan terpenting di dunia bagi kapal tanker minyak.

“Penghentian sepihak dalam operasi militer angkatan laut akan untuk waktu yang terbatas dan dapat diperpanjang dan mencakup semua front jika langkah ini dibalas oleh kepemimpinan koalisi,” kepala komite revolusioner tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi , kata dalam sebuah pernyataan.

Tidak jelas apakah kelompok akan menghentikan serangannya dengan segera atau berapa lama penghentian akan berlangsung.

Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya menangguhkan pengiriman minyak melalui selat itu setelah Houthis menyerang dua tanker minyak Saudi, satu di antaranya mengalami kerusakan minimal, sampai jalur air aman.

Para pengamat mengatakan bahwa Riyadh berusaha untuk mendorong sekutu Baratnya untuk mengambil lebih serius bahaya yang ditimbulkan oleh Huthi dan meningkatkan dukungan untuk perangnya di Yaman, di mana ribuan serangan udara dan operasi darat terbatas hanya menghasilkan hasil yang sederhana sementara memperdalam terburuk di dunia. krisis kemanusiaan.

Seorang juru bicara koalisi tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk komentar.

Pemimpin Houthi mengatakan inisiatif kelompok itu bertujuan untuk mendukung upaya untuk menemukan solusi politik terhadap konflik, yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang menurut PBB.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths telah bolak-balik antara pihak yang bertikai untuk mencegah serangan koalisi di kota pelabuhan utama Hodeidah, bahwa PBB takut akan risiko memicu kelaparan.

Pelabuhan Hodeidah adalah pelabuhan utama negara Arab yang miskin, di mana sekitar 8,4 juta orang diyakini berada di ambang kelaparan.

Koalisi Sunni Muslim Arab yang didukung Barat ikut campur dalam perang Yaman pada tahun 2015 untuk memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional di pengasingan dan menggagalkan apa yang dilihat oleh Riyadh sebagai ambisi ekspansi Iran di wilayah tersebut.